Kamis, 05 Juli 2012

Reptil


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Reptil tergolong hewan bertulang belakang (vertebrata). Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia adalah kelompok hewan darat yang sebenarnya, karena bernafas dengan paru-paru sepanjang hidupnya. Kulitnya memiliki lapisan bahan tanduk yang tebal. Mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik. Sisik mengandung protein keratin yang membuat kulit reptilia kedap air,sehingga membantu mencegah dehidrasi diudara kering. Sisik ada yang merupakan modifikasi dari epidermis juga mempunyai dermis, misalnya buaya. Kulit menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa ordo dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total maupun pengelupasan sebagian. Skeleton telah mengalami osifikasi sempurna
Reptil termasuk tetrapoda sehingga memiliki 4 buah tangkai atau kaki, tetapi ada pula di antara anggota-anggotanya yang tungkainya mereduksi dan menghilang sama sekali. Menghilangnya tungkai-tungkai itu merupakan ciri skunder, atau wujud adaptasi terhadap lingkungan. Reptil yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Semua Reptil bernafas dengan paru-paru dan terdapat 2 nostril (eksternal nares) di dekat ujung moncong yang di gunakan sebagai organ respirasi. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 anterium dan 2 ventrikel. Sekat antara ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan hewan berdarah dingin. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah sinar matahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada 2 tipe kloaka yang spesifik yaitu kloaka dengan celah melintang dan kloaka dengan celah membujur.
Semua reptil bergigi, perlekatan gigi – gigi itu ada yang acrodont, pleurodont, dan thecodont.  Alat pendengar, ada yang di lengkapi telinga luar dan ada yang tidak. Mata ada yang berkelopak dan dapat bergerak, ada pula yang kelopaknya tidak dapat bergerak serta berubah jadi bangunan transparan. Reptil jantan memiliki alat kelamin luar berupa sebuah penis atau satu pasang hemipenis. Embrio memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur pada waktu menetas. Telur berukuran besar, dengan banyak yolk, dilindungi lapisan berkapur tetapi lapisan pelindung bersifat lentur.
 Habitat dari Kelas Reptilia bermacam-macam ada yang hidup di akuatik, semi akuatik, dan terrestrial. Reeptil dibagi menjadi 4 ordo, di antaranya ordo Crocodylia, ordo Squamata, ordo Rinchochepalia, dan ordo Testudinata.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimanakah klasifikasi dan ciri dari ordo reptil?

C.     Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi dan ciri dari ordo reptil




































BAB II
PEMBAHASAN

Klasifikasi Reptil
Kelas Reptil dibedakan berdasarkan bentuk tengkoraknya dibedakan menjadi 4 ordo, yaitu:
1.      Ordo Crocodilia
Ordo Crocodilia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar diantara reptil lainnya. Kulit tebal, dan liat karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas membentuk perisai dermal, mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala besar berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan rahang atas yang kuat dengan gigi-gigi runcing bertipe gigi poliodont. Lidah tidak dapat dijulurkan. Mata kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya menyelam. Lubang telinga terdapat disebelah caudal mata tertutup oleh lipatan kulit. Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari 4 dan berselaput. Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput. Jantung buaya memiliki 4 ruang yaitu atrium kanan dan atrium kiri terbagi secara sempurna namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya memiliki foramen panizzae. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan berjemur di siang hari unutk menjaga suhu tubuhnya. Mereka melakukan aktivitas di malam hari misalnya berburu. Bersifat ovipar, betina membuat sarang dengan menggali lubang ditanah untuk menyimpan telur.
Ordo Crocodilia dibedakan menjadi 3 famili, yaitu:
a.       Famili Alligatoridae
Famili Alligatoridae memilki ciri-ciri bentuk moncongnya yang tumpul dengan geretan gigi pada rahang bawah tepat menancap pada gigi yang terdapat pada rongga pada deretan rahang atas sehingga pada saat moncongnya mengatup hanya pada deretan gigi pada rahang atasnya saja yang terlihat, dapat mencapai umur maksimal hingga 75 tahun. Tahan terhadap suhu rendah. Pada bagian punggung terdapat lempeng tulang dan di bagian ventral terdapat sisik dari bahan tanduk yang lebar berjumlah lebih dari 6 sisik. Famili ini terdiri dari 4 genus, yaitu
Genus Alligator, contoh speciesnya : Alligator mississippiensis, Alligator sinensis
Genus Caiman, contoh speciesnya : Caiman crocodiles, Caiman latirostis
Genus Melanoschus, contoh speciesnya : Melanosuchus niger
Genus Paleosuchus, contoh speciesnya : Paleosuchus palpbrosus, Paleosuchus trigonatus
b.      Famili Crocodylidae
Ciri-ciri famili Crocodyliae adalah moncongnya meruncing dengan bentuk yang hampir segitiga  dan pada saat mengatup, kedua deret giginya terlihat dengan jelas. Kedua tulang rusuk pada ruas tulang belakang pertama bagian leher terbuka lebar.

2.      Ordo Squamata
Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain tubuhnya di tutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik ini mengalami pergantian secara periodek yang di sebut molting. Organ kopulasi sepasang, anus berupa celah transfersal (melintang) bentuk dan susunan sisik-sisik di gunakan sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap.
Memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada subordo ophidia, amphisbaenia, dan beberapa spesies ordo lacertilia. Perkembangbiakan ovovivivar atau ovivar gengan fertilisasi internal
3.      Ordo Rinchochepalia
4.      Ordo Testudinata/ Chelonia


Laporan KKL

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
    Eksplorasi yang disebut juga KKL atau penjelajahan adalah tindakan melakukan perjalanan / pencarian dengan tujuan melakukan sesuatu yang ilmiah. Dalam suatu kajian ilmiah eksplorasi merupakan suatu kegiatan pengamatan atau pencarian fakta yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan lingkungan, bertujuan membuktikan teori – teori yang ada. Dalam hal ini eksplorasi adalah suatu usaha pengenalan sekaligus pemahaman serta pengumpulan data terhadap suatu obyek biologi (flora and fauna) yang sudah dikenal maupun yang belum dengan arahan – arahan serta bimbingan dosen.
Kita sadari bahwa dalam proses belajar tidak bisa hanya mengandalkan sebuah informasi dari seorang guru maupun dosen tapi harus disertai dengan adanya observasi atau pengamatan serta pengumpulan data dari berbagai sumber, karena ilmu pengetahuan tidak bersifat tetap selalu ada perubahan dalam periode – periode tertentu.
Di dalam pendidikan, eksplorasi termasuk mata kuliah yang mengutamakan penelitian atau pengamatan secara langsung ke tempat – tempat yang berhubungan dengan mata kuliah bidang studi., dimaksutkan untuk meningkatkan pengetahuan akademik yang bersifat empiris. Mata kuliah ini wajib ditempuh bagi setiap mahasiswa dengan bobot akademik 2 SKS. Hal yang paling urgen dalam kegiatan ini adalah kita sebagai mahasiswa calon guru Pendidikan Biologi maupun memahami materi perkuliahan dengan mengamati obyek aslinya secara langsung meskipun tidak di habitat sesungguhnya.
B.    Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang kami ambil laporan ini adalah :
Permasalahan umun :
Adakah manfaat obyek Eksplorasi Biologi untuk menambah wawasan bagi mahasiswa calon guru ?
Sejauhmanakah kontribusi obyek Eksplorasi Biologi untuk mempelajari biologi ?
Permasalahan Khusus :
Bagaimana analisis obyek Eksplorasi Biologi (Jatim Park I, Taman Safari II Prigen, Kebun Raya Purwodadi) terhadap wawasan mahasiswa sebagai calon guru Pendidikan Biologi ?
C.    Tujuan Eksplorasi
Tujuan umum :
Mendiskripsikan obyek Eksplorasi Biologi (Jatim Park I, Taman Safari II Prigen, Kebun Raya Purwodadi) dan keterkaitan dengan peningkatan wawasan mahasiswa Pendidikan Biologi sebagai calon Guru.
Tujuan khusus :
Menganalisis keterkaitan tiap obyek terhadap pemahaman ilmu Biologi.
D.    Manfaat
Manfaat yang kami dapatkan setelah melakukan eksplorasi biologi adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang berbagai jenis flora dan fauna yang menadi koleksi masing – masing obyek yang telah dikunjungi.
2. Mendapatkan beberapa gambar yang menarik yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
3. Menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam melakukan penelitian yang berupa pengamatan.
4. Melakukan wisata edukasi, selain mendapatkan ilmu mahasiswa juga dapat rekreasi.
E.    Metode
Langkah – langkah yang diambil dalam observasi ini kami menganut pengertian ilmiah menurut Botkin dan Keller (2005), yaitu :
1. Melakukan observasi, dan mengembangkan pertanyaan tentang apa yang   diobservasikan
2. Mengembangkan jawaban tentative, sebagai hipotesis.
3.    Mengumpulkan data, yang diorganisasikan dalam bentuk table.
4.    Menganalisis data melalui grafik atau bentuk lain.
5.    Menarik kesimpulan dari data



















BAB II
MATERIAL DAN METODE

A.    Lokasi Eksplorasi
1.    JATIM PARK I
        Nama Tempat Ekplorasi    :JATIM PARK I
        Alamat            :Jl. Kartika nomor 2 Kota Batu,  Malang – jawa        timur
        Waktu Kujungan
a.    Hari / tanggal        : Rabu, 25 Mei 2011
b.    Pukul            : 09.00 – 13.00 WIB

2.    KEBUN RAYA PURWODADI
        Nama Tempat Ekplorasi    : KEBUN RAYA PURWODADI
        Alamat            : Pur-wodadi, Pasuruan, jawa Timur, Indonesia
        Waktu Kunjungan
a.    Hari / tanggal        : Kamis, 26 Mei 2011
b.    Pukul            : 09.00 – 12.00 WIB

3.    TAMAN SAFARI PRIGEN
        Nama Tempat Ekplorasi    : TAMAN SAFARI PRIGEN
        Alamat            : Jl. Raya antara Surabaya – Malang Jawa Timur
        Waktu Kunjungan
a.    Hari / tanggal        : Kamis, 26 Mei 2011
b.    Pukul            : 13.00 – 17.00 WIB

B.    Bahan dan Alat yang digunakan
     Alat tulis
            1. Kertas HVS / folio (70 lembar)
            2. Papan triplek
            3. Penggaris, pulpen, pensil dan penghapus
            4. Streples / klip, isi staples, gunting, lem dan map
     Alat dokumantasi
            1. Kamera digital
            2. Alat komunikasi HP
     Alat transportasi

C.    CARA KERJA
            Langkah pertama dalam eksplorasi biologi kemarin adalah melakukan observasi dan mengambangkan pertanyaan tentang apa yang di observasikan. Sebelum melakukan observasi di objek, kita menyiapkan dulu beberapa pertanyaan sebagai sanggahan, kira-kira eksplorasi yang kita lakukan di obyek. Selain pertanyaan, kita juga perlu mengeksplorasikan berbagai macam mahluk hidup yang ada di tempat obyek seta kondisi lingkungan.
            Kedua, mengembangkan jawaban sementara sebagai hipotesis. Jawaban sementara dalam pembuatan laporan eksplorasi biologi ini sangat penting sebagai acuahan pembahasan dan penarikan kesimpulan. Jawaban sementara merupakan tolak ukur wawasan kita sebelum melakukan eksplorasi tentang keanekaragaman bunga dan peranan taman di obyek. Sehingga setelah melakukan eksplorasi, jawaban sementara bisa berkembang dengan maksimal mungkin sesuai realita yang ada.
        Merancang eksperimen terkontrol untuk menguji hipotesis (meliputi : identifikasi, definisi variabel independent dan variabel dependent), merupakan langkah ketiga dalam melakukan eksplorasi. Eksplorasi kali ini, kita tidak melakukan eksperimen (percobaan) tetapi kita mengobservasi berbagai fungsi jenis flora dan fauna. Dimana kita memperoleh wawasan keanekaragaman makhluk hidup. Untuk menguji hipotesis yang sudah dirancang, kita perlu melakukan eksplorasi lebih dalam lagi tentang obyek kajian biologi.
        Selanjutnya langkah keempat adalah mengumpulkan data yang diorganisasikan dalam bentuk tabel. Pada langkah ini kita bisa mengumpulkan data sebanyak – banyaknya disertai dengan alat dokumentasi yang mendukung. Sehingga data yang tidak disampaikan tidak monoton. Selain data – data tertulis, kiat bisa menyajikan hasil dokumentasi yang telah diperoleh. Jadi antara tertulis dan data dokumentasi tidak mengalami keracuan bila disajikan.
        Langkah terakhir adalah pembahasan merupakan interpretasi antara teori dan realita yang kita lihat. Disini akan terlihat pengembangan wawasan yang diperoleh. Dengan pembahasan kita bisa mengetahui seberapa jauhkah teori yang telah diasumsi dan dibandingkan dengan kenyataan yang ada.





















              BAB III
HASIL DAN ANALISIS

A.    JATIM PARK I
    Jawa Timur Park I merupakan suatu kawasan belajar yang terdiri dari 12 stand dengan luas sekitar 1000m2. Berisi alat – alat peraga IPTEK dan karya – karya teknologi yang inovatif. Di tempat ini siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum dapat menyaksikan dan mencoba peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi  sehingga diharapkan dapat memperluas wawasan, memperkaya pemahaman, mengapresiakan temuan – temuan teknologi, dan akhirnya diharapkan dapat mempercepat proses pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang kelak menjadi unsur penguat dalam kompetensi antar bangsa.
    Untuk alat peraga di Jatim Park I ini ada beberapa macam diantaranya adalah :lorong 1000 bayangan, kultur jaringan, aneka model organ tubuh manusia, bola plasma, dan bola bernaulli.
    Di Jatim Park I yang kita observasi atau amati antara lain:
1.    Alat Peraga organ tubuh manusia
Alat peraga organ tubuh manusia yang terdiri dari:
a.    Ginjal                    b. Paru - paru
       










b.    Sistem pencernaan





   


c.    Sistem peredaran darah


2.    Alat Peraga organ reproduksi tumbuhan
a.    Penyerbukan pada bunga Hibiscus rosasinensis


3.    Alat Peraga Tanaman Monokotil dan dikotil
a.    Tanaman Monokotil







b.    Pertumbuhan tanaman Dikotil I


c.    Pertumbuhan tanaman Dikotil II

d.    Pertumbuhan tanaman dikotil III







4.    Alat Peraga morfologi Daun








5.    Alat Peraga Proses produksi Lidah Buaya Instan


6.    Alat Peraga Proses pembuatan dan jenis – jenis kultur In vitro
a.    Kultur In vitro Krisan



b.    Kultur In vitro Anggrek


c.    Kultur In vitro Violes


d.    Kultur In vitro Anabaena



7.    Taman Agro
a.    Sayuran
     Daun Bawang
Klasifikasi   
Kingdom    : Plantae
Divisio    : Magnoliophyta
Kelas    : Liliopsida
Subkelas    : Liliidae
Ordo    : Liliales
Famili    : Liliaceae
Genus    : Alium
Spesies    : Allium fistulosum L.

Ciri-ciri:
    Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan.
    Daun bawang mempunyai bentuk seperti juga jenis bawang yang lain, tetapi melilki perbedaan pada daun yang tumbuh memanjang dan membentuk seperti roset batang.







   
   

     Daun mint

Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisio    :Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo    : Lamiales
Famili    : Lamiaceae
Genus    : Mentha
Spesies    : Mentha cordifolia

Ciri-ciri:
    Daun ini mengandung vitamin C, provitamin A, fosfor, besi, kalsium dan potasium.
    Mempunyai aroma wangi dan cita rasa dingin menyegarkan. Aroma wangi dan semriwing daun mint disebabkan kandungan minyak asiri berupa minyak menthol.
    Serat, klorofil dan fitonutrien juga banyak terkandung didalam daun mint. Daun mint dipercaya dapat memulihkan stamina tubuh, meredakan sakit kepala, mencegah demam, mempunyai sifat antioksidan pencegah kanker dan menjaga kesehatan mata.

                   







     Kangkung
Klasifikasi   
Kingdom    : Plantae
Divisio    : Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo    : Solanales
Famili    : Convolvulaceae
Genus    : Ipomoea
Spesies    : Ipomoea aquatica

Ciri-ciri:
    Kangkung merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan.
    Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.
    Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci.
    Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.
    Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih.
    Dalam penanaman kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu sangga.
    Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun.
    Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu ia ditanam.









     Cabe
Klasifikasi   
Kingdom    : Plantae
Dvisio    : Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo    : Solanales
Famili    : Solanaceae
Genus    : Capsicum
Spesies    : Capsicum frutescens

Ciri-ciri:
    Cabai rawit adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya.
    Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang.
    Cabai rawit ukurannyalebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.

                   

     Sawi hijau
Klasifikasi   
Kingdom    : Plantae
Divisio    : Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo    : Brassicales
Famili    : Brassicaceae
Genus    : Brassica
Spesies    : Brassica rapa

Ciri-ciri
    Merupakan sejenis sayuran, sayuran ini mudah dibudidayakan dan dapat dimakan segar (biasanya dilayukan dengan air panas).
    Jenis sayuran ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bila ditanam pada suhu sejuk tumbuhan ini akan cepat berbunga. Karena biasanya dipanen seluruh bagian tubuhnya (kecuali akarnya).
    Sewaktu muda tumbuh lemah, tetapi setelah daun ketiga dan seterusnya akan membentuk setengah roset dengan batang yang cukup tebal, namun tidak berkayu.
    Daun elips, dengan bagian ujung biasanya tumpul. Warnanya hijau segar, biasanya tidak berbulu.
    Menjelang berbunga sifat rosetnya agak menghilang, menampakkan batangnya. Bunganya kecil, tersusun majemuk berkarang. Mahkota bunganya berwarna kuning, berjumlah 4 (khas Brassicaceae). Benang sarinya 6, mengelilingi satu putik. Buahnya menyerupai polong tetapi memiliki dua daun buah dan disebut siliqua.




     Labu Siam
Klasifikasi   
Kingdom    : Plantae
Divisio    : Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo    : Violales
Famili    : Cucurbitaceae
Genus    : Sechium
Spesies    : Sechium edule

Ciri-ciri:
    Labu siam atau jipang adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya.
    Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam.
    Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segi tiga dan permukaannya berbulu.
    Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan dari Thailand (Siam waktu dulu) oleh orang Belanda.










b.    Buah
     Sawo
Klasifikasi                   
Kingdom    : Plantae
Divisio    : Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo    : Ericales
Famili    : Sapotaceae
Genus    : Manilkara
Spesies    : Manilkara zapota
Ciri-ciri:
    Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m.
    Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.
    Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.
    Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.
    Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6.
    Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis, dengan daging buah yang lembut dan kadang-kadang memasir, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah.
Manfaat:
Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar. Akan tetapi sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau difermentasi menjadi anggur atau cuka.

     Nangka
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisio    : Magnoliophyata
Class    : Magnoliopsida
Ordo    : Rosales
Famili    : Moraceae
Genus    : Artocarpus
Spesies    : Artocarpus heterophyllus

Ciri – ciri:
1.    Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 meter.
2.    Batang bulat silindris, berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai.
3.    Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing.
4.    Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.
     Durian
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae           
Divisio    : Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo    : Malvales
Famili    : Malvaceae
Genus    : Durio
Spesies    : Durio zibethinus

Ciri – ciri:
1.    Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5) cm, terletak berseling, bertangkai, berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai, sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.
2.    Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal).
3.     Kelopak bunga bentuk tabung sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping berbentuk bundar telur.
4.     Mahkota bentuk sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai, keputih-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala putiknya membentuk bongkol, dengan tangkai yang berbulu.
   

     Alpukat
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisio    : Magnoliophyta
Class    : Magnoliopsida
Ordo    : Laurales
Famili    : Lauraceae
Genus    : Persea
Spesies    : Persea americana

Ciri-ciri:
1.    Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
2.    Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm.
3.    Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter.
4.    Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

     Sukun
Klasifikasi
Klasifikasi   
Kingdom    : Plantae
Divisio    : Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida   
Ordo    : Rosales
Famili    :Moraceae
Genus    : Artocapus
Spesies    : Artocapus altilis

Cri-ciri:   
    Pohon sukun (atau pohon timbul) umumnya adalah pohon yang tinggi, dapat mencapai 30 m.
    Batang besar dan lurus, hingga 8 m, sering dengan akar papan (banir) yang rendah dan memanjang.
    Semua bagian pohon mengeluarkan getah putih (lateks) apabila dilukai.
    Perbungaan dalam ketiak daun, dekat ujung ranting.
    Sukun tidak menghasilkan biji, dan tenda bunganya di bagian atas menyatu, membesar menjadi 'daging buah' sukun.
Manfaat:
Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.
               
8.    Taman Aquarium
a.    Ikan Karper (Cyprinus carpio)
Klasifikasi
    Kingdom    :Animalia
    Filum        :Chordata
    Class        :Osteichthyes
    Ordo        :Cypriniformes
    Famili        :Cyprinidae
    Genus        :Cyprinus
    Spesies    :Cyprinus carpio
    Ciri – ciri:
1.    Bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak
2.    Mulut terletak diujung tengah dan dapat disembulkan
3.    Sisik ikan carper relatif besar dan digolongkan dalam tipe cycloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna – warna tersebut sesuai dengan rasnya.
4.    Habitat diperairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti dpinggiran sungai atau danau.

b.    Kura – kura
Klasifikasi
Kingdom    :Animalia       
Filum    :Chordata
Class    :Sauropsida
Ordo    :Testudinata
Famili    :Terapenedae
Genus    :Terapene
Spesies    :Terapene carolina
           
                  Ciri – ciri:
1.    Terdiri dari berbagai jenis kura-kura, tubuh dilindungi oleh cangkang atau tempurung.
2.    Tempurung kura-kura terdiri dari karapaks, yang berbentuk cembung di bagian dorsal, dan plastron yang bentuknya relative datar di bagian ventral.
3.    Karapaks dan plastron ini tersusun atas berbagai tulang dan diatas tulang penyusun karapaks dan plastron terdapat lapisan yang disebut keeping perisai.
B.     TAMAN SAFARI PRIGEN II



    Taman safari prigen II Merupakan cabang dari taman Cisarua, Bogor yang terletak di Desa Jatiarjo, kecamatan Prigen terbentang di Lereng Gunung Arjuna , pada ketinggian 800 – 1.500 di atas permukaan laut, dengan suhu
200C dan 250C. Taman Safari Prigen dilengkapi dengan koleksi spesies langka dan dilindungi seperti komodo, bison, beruang, hariamau putih dll. Taman Safari terletak di jalan raya antara Surabaya dan Malang, Jawa Timur ini dibuka pada tanggal 29 Desember 1997 oleh Gubernur Jawa Timur yang pada saat itu Basofii sudirman. Taman Safari Indonesia II pada saat dibuka terdapat 900 binatang dari 125 species yang berbeda. Sekarang koleksi Taman Safari Indonesia II mencapai lebih dari 2500 ekor binatang dengan 200 species yang berbeda.
    Taman Safari Indonesia II, memiliki area seluas 340 ha dibagi menjadi empat zona, yaitu Taman Binatang, Area Rekreasi, Baby Zoo dan Water World.
    Akomodasi terbaru yang tersedia di area Baby Zoo adalah Tiger Café Restaurant suatu perpaduan yang unik antara satwa dan budaya di mana pengunjung dapat menikmati makan siang bersama harimau putih seperti tanpa batas.  Pengunjung juga dapat menyaksikan perilku alami saat mereka menangkap mangsa, berenang, bahwa menyelam karena kafe ini hanya dipisahkan oleh dinding kaca,
    Fasilitas yang terdapat di Taman Safari Indonesia yaitu bus safari, danau buatan, sepeda air, kano, kolam renang dengan selencur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gokart, children’s play ground, bom bom car, rumah setan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbuka Balai Ruyung Safa.
Di Taman Safari Prigen terdapat beberapa spesies yang dapat kita amati, antara lain:
1.    Buaya (Crocodylus acutus)
Klasifikasi                   
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata
Class        : Sauropsida
Ordo        : Crocodilia
Famili        : Crocodylidae
Genus        : Crocodylas
Spesies    : Crocodylus acutus
   
    Ciri – ciri:
1.    Merupakan reptile bertubuh besar dan hidup diair
2.    Habitat diperairan tawar seperti sungai, danau, rawa, dan basah lainnya
3.    Makanan utamanya hewan – hewan bertulang belakang
4.    Memiliki jantung beruang 4, sekat rongga badan dan cerebal cortex.
5.    Ukuran tubuhnya sangat bervariasi antara 5m  dan memiliki berat badan melebihi 1.200 kg.

2.    Jerapah (Giraffa camelopardalis)
Klasifikasi                   
    Kingdom    : Animalia
    Filum        : Chordata
    Class        : Mamalia
    Ordo        : Artiodactyla
    Famili        : Giraffadae
    Genus        : Giraffa
    Spesies    : Giraffa camelopardalis
   
    Ciri – ciri:
1.    Memiliki  yang panjang dan totol – totolnya yang mirip leopard
2.    Memiliki tanduk yang diatas kepala dan bias tumbuh hinnga 5 inci panjangnya
3.    Jerapah jantan memiliki berat hingga 3000 pound  mencapai tinngi 19 kaki
4.    Panjang lehernya terdiri dari 7 ruas tulang belakang yang terpisah
5.    Dapat bertahan hidup hingga beberapa hari tanpa air dan menggantungkan hidupnya dari kandungan air yang ada pada daun
   
3.    Gajah (Elepant maximus)
Klasifikasi           
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata
Class        : Mamalia
Ordo        :Proboscidae
Famili        : Elephantidae
Genus        : Elephant
Spesies    : Elephant maximus

Ciri – ciri:
1.    Mempunyai ciri badan lebih gemuk dan lebar
2.    Pada ujung belalai memiliki satu bibir
3.    Memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku dikaki belakang
4.    Rata – rata dalam sehari membutuhkan 150 kg dan 180 liter air
5.    Dapat melahirkan anak 4 tahun sekali dengan masa mengandung hingga 22 bulan.

4.    Badak (Camelus bactrianus)
Klasifikasi               
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata
Class        : Mamalia
Ordo        :Actiodactyla
Famili        : Camelidae
Genus        : Camelus
Spesies    : Camelus bactrianus

Ciri – ciri
1.    Memiliki warna tubuh abu – abu kehitaman
2.    Hanya memiliki satu cula
3.    Berat badannya mencapai 900 – 2300 kg
4.    Kulitnya memiliki semacam lipatan sehingga tampak seperti memakai tameng baja
5.    Bibir atas lebih menonjol sehingga bias digunakan untuk meraih makanan
6.    Habitat dhampir smua gunung – gunung djawa barat

5.    Kambing gunung (Capra degagrus)
Klasifikasi               
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata
Class        : Mamalia
Ordo        : Actiodactyla
Famili        : Bovidae
Genus        : Capra
Spesies    : Capra degagrus   
   
    Ciri – ciri:
1.    Merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang
2.    Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang
3.    Mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak keatas
4.    Panjang tubuhnya tidak termasuk ekor 1,3m – 1,4m sedangkan ekornya 12 – 15cm
5.    Bobotnya sekitar 50kg – 55kg

6.    Babirusa (Babyrousa babyrussa)
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia       
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Artiodactyla
Famili        : Suidae
Genus        : Babyrousa
Spesies    : Babyrousa babyrussa


Ciri – ciri:
1.    Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan.
2.    Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80cm dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kg
7.    Kanguru (Macropus rufus)
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia           
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Marsupilia
Familia     : Macropodidae
Genus        : Macropus
Spesies    : Macropus rufus

Ciri – ciri:
1.    Kanguru atau kangguru adalah hewan mamalia yang memiliki kantung (marsupialia).
2.    Hewan ini termasuk hewan khas Australia.
3.    Kanguru mempunyai dua kaki belakang yang kuat, telapak kakinya yang besar didesain untuk meloncat.
4.    Kanguru biasa melompat dengan kecepatan 20-25 km/jam. Tapi mereka bisa melompat hingga kecepatannya menjadi 70 km/jam.
5.    Hidup kanguru sekitar 9-18 tahun, tapi terkadang ada kanguru yang bisa bertahan hidup hingga 28 tahun.

8.    Orang utan (Macaca mulatta)
Klasifikasi        
Kingdom    : Animalia       
Filum        : Chordata
Kelas        : Mamalia
Ordo        : Primata
Famili        : Cercopithecidae
Genus        : Macaca
Spesies    : Macaca mulatta

Ciri – ciri:
1.    Monyet  jantan dewasa tingginya rata-rata sekitar 53 cm dan beratnya rata-rata 7,7 kg.
2.    Monyet betinanya lebih kecil, tingginya rata-rata 47 cm dan beratnya 5,3 kg.
3.    Warnanya coklat atau kelabu dan mukanya berwarna merah jambu dan biasanya penuh dengan bulu.
4.    Panjang ekor mereka sedang, rata-rata antara 20,7 dan 22,9 cm.

9.    Harimau (Panthera tigris)
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia   
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Carnivora
Famili        : Felidae
Genus        : Panthera
Spesies    : Panthera tigris

Ciri – ciri:
1.    Harimau mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet.
2.    Harimau jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut atau sekitar 250cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198cm dan berat 200 pound atau sekitar 91kg.
3.    Belang Harimau Sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Warna kulit Harimau Sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua.
4.    Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat.
5.    Makanan Harimau tergantung tempat tinggalnya

10.    Komodo (Varanus komodoensis)
Klasifikasi:               
Kingdom    : Animalia       
Filum        : Chordata
Kelas        : Reptilia
Ordo        :Squamata
Famili        :Varanidae
Genus        :Varanus
Spesies    :Varanus komodoensis
           
            Ciri – ciri:
1.    Komodo dewasa biasanya memiliki massa sekitar 70 kilogram, namun komodo yang dipelihara di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar.
2.    Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti.
3.    Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang.
4.    Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya.
5.    Sisik-sisik komodo, beberapa di antaranya diperkuat dengan tulang, memiliki sensor yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsang sentuhan.
6.    Sisik-sisik di sekitar telinga, bibir, dagu dan tapak kaki memiliki tiga sensor rangsangan atau lebih.


11.    Llama
Klasifikasi:
Kingdom    : Animalia        
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Artiocdactyla
Famili        : Camelidae
Genus        : Lama
Spesies    : Lama glama

Ciri – ciri:
1.    Llama merupakan binatang camelidae dan bias digunakan sebagai binatang pengangkut barang oleh masyarakat Inka
2.    Binatang ini mempunyai tinggi 1,6 m – 1,8 m dengan berat 127 kg – 204 kg

12.    Beruang Coklat (Ursus arctos)
Klasifikasi:
Kingdom    : Animalia        
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Carnivore
Famili        : Ursidae
Genus        : Ursus 
Spesies    : Ursus arctos

Ciri – ciri :
1.    Beruang coklat bias berbobot 700 kg

.
13.    Beruang Madu (Helarctos malayanus)
Klasifikasi:
Kingdom    : Animalia            
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Carnivore
Famili        : Ursidae
Genus        : Helarctos
Spesies    : Helarctos malayanus

Ciri – ciri :
1.    Panjang tubuhnya 1,40 meter, tinggi punggungnya 70 cm.
2.    Bulunya cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam.
3.    Mata berwarna coklat dan biru, hidung relative lebar tetapi tidak terlalu moncong.
4.    Memiliki lidah yang panjang yang dapat di panjangkan sesuai lingkungan.


14.    Bison (Bison antiquug)
Klasifikasi:
Kingdom    : Animalia        
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Artiodoctyla
Famili        : Bovidae
Genus        : Bison
Spesies    : Bison antiquug

Ciri – ciri :
Merupakan kelompok mamalia berkuku genap. Hidup hingga berusia 20 tahun dan lahir tanpa tanduk.

15.    Eland atau Burung Unta
Klasifikasi           
Kingdom    : Animalia           
Filum        : Chordata
Kelas        : Aves
Ordo        : Pelecaniformes
Famili        : Pelecanidae
Genus        : Pelecanus
Spesies    : Pelecanus occidentalis


Ciri-ciri
1.    Burung undan atau pelikan adalah burung air yang memiliki kantung di bawah paruhnya, dan merupakan bagian dari keluarga burung Pelecanidae.
2.    Pelikan ditemukan di semua benua kecuali Antartika. Mereka hidup umumnya di wilayah hangat, dan mereka tidak dijumpai di wilayahkutub, laut dalam, kepulauan samudra, dan benua Amerika Selatan.
3.    Undan terkecil adalah undan cokelat (Pelecanus occidentalis) dengan massa hanya 2,75 kg, panjang tubuh 106 cm dan lebar bentangan sayap maksimum 1,83 m.
4.    Makanan pelikan biasanya adalah ikan, namun mereka juga memakan amfibi, crustacea, dan  burung kecil.
5.    Mereka menangkap mangsa dengan memperbesar kantung paruh mereka. Lalu mereka harus mengeringkan kantung tersebut sebelum menelan.

16.    Unta
Klasifikasi   
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata       
Subfilum    : Invertebrata
Class        : Mammalia
Ordo        : Artiodactyla
Famili        : Camelidae
Genus        : Cemelius
Spesies    : Camelius  bactrianus

Ciri-ciri:
1.    Unta Camelus Bactrianus mempunyai dua lapis bulu: selapis bulu halus yang hangat di dalam, serta selapis bulu yang panjang dan kasar di luar.
2.    Camelus bactrianus (ponok kembar) yang terdapat lebih jauh di utara dan timur Asia tengah.
3.    Bulu halus yang panjangnya biasa antara satu hingga tiga inci (2-8 sentimeter).
4.    Unta ini menggugur kedua-dua lapis bulunya dalam gumpalan yang biasanya dikumpulkan.
17.    Kalkun
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia       
Filum        : Chordata
Kelas        : Aves
Ordo        : Galliformes
Famili        : Phasianidae
Family        : Meleagridinae
Genus        : Meleagris
Spesies    : Meleagres gallopavo
Ciri – ciri:
1.    Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
2.    Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey).
3.    kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya.
4.    Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo.

18.    Maned wolf
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia           
     Phylum    : Chordata
Class        : Mammalia
Ordo        : Carnivora
Family        : Canidae
Genus        : Chrysocyon
 Species    : Chrysocyon brachyurus

Ciri – ciri:
1.    Mamalia ini ditemukan di habitat terbuka dan semi-terbuka, terutama padang rumput dengan semak-semak dan pohon-pohon yang tersebar,
2.    Hewan Ini adalah satu-satunya spesies dalam genus Chrysocyon.
3.    Serigala Maned telah sering digambarkan sebagai "Fox Merah panggung" karena warna yang sama dan penampilan secara keseluruhan,
4.    hewan dewasa berdiri 67-107 cm (26-42 in) tinggi di bahu dan beratnya 20-34,09 kg (44-75,2 lb) [5] [6]. Serigala maned adalah yang tertinggi dari canids liar. Kaki panjang mungkin merupakan adaptasi terhadap padang rumput tinggi dari habitat aslinya
5.     Bulu dari Wolf Maned mungkin cokelat kemerahan untuk emas oranye di sisi dengan panjang, kaki hitam dan rambut hitam yang khas.. Mantel lebih lanjut ditandai dengan seberkas keputihan pada ujung ekor dan putih "bib" di bawah tenggorokan.

19.    Elk               
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia        
Phylum    : Chordata
Class        : Mammalia
Ordo        : Artiodactyla
Family        : Cervidae
Genus        : Cervus
Species    : Cervus canadensis

Ciri- ciri:
1.    Rusa adalah hewan besar dari tatanan ungulata artiodactyle, memiliki bahkan jumlah jari pada setiap kaki, mirip dengan unta, kambing dan sapi.
2.    hewan Ini adalah spesies ruminansia, dengan empat bilik perut, dan memakan rumput, tanaman, daun dan kulit kayu.
3.    Selama musim panas, rusa makan hampir terus-menerus, memakan antara 4 dan 7 kilogram (8,8 dan 15 lb) sehari-hari [16] Di Amerika Utara, laki-laki disebut lembu, dan betina disebut sapi.

20.    Singa
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia       
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Carnivora
Famili        : Felidae
Genus        : Panthera
Spesies    : Panthera leo

Ciri – ciri:
1.    Singa (Sansekerta: Siṃha) atau dalam nama ilmiahnya Panthera leo adalah seekor hewan dari keluarga felidae atau genus kucing. Singa merupakan hewan yang hidup dalam kelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina.
2.    Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan 225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Tetapi jika dipelihara bisa sampai 20 tahun.
3.    Singa jantan di tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya,

21.    Rusa tutul
Klasifikasi               
Kerajaan    : Animalia       
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Artiodactyla
Famili        : Cervidae
Genus        : Cervis
Spesies    : Cervis timorensis

Ciri – ciri
1.    Rusa, sambar, atau menjangan (Bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae.
2.    Adanya antler (tanduk rusa), dan bukan tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan

22.    Merak hijau
Klasifikasi               
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Aves
Ordo        : Galliformes
Famili        : Phasianidae
Genus        : Pavo
Spesies    : Pavo muticus

Ciri – ciri
1.    Merak Hijau mempunyai bulu yang indah,  Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan.
2.    Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang.
3.    Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.
4.    Habitat  Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Indocina dan Jawa, Indonesia.


23.    Siamang
Klasifikasi               
Kingdom     : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Primates
Famili        : Hylobatidae
Genus        : Symphalangus
Spesies    : Symphalangus syndactylus

Ciri – ciri:
1.    Siamang adalah kera hitam yang berlengan panjang, dan hidup pada pohon-pohon.
2.    Pada umumnya, siamang sangat tangkas saat bergerak di atas pohon, sehingga tidak ada predator yang bisa menangkap mereka.
3.    Siamang tidak memliki ekor dan memiliki postur tubuh yang kurang tegak.
4.    Siamang juga memiliki perkembangan otak yang tinggi.
5.     Siamang ditutupi oleh rambut yang lebat di sebagian besar tubuhnya, kecuali wajah, jari, telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki mereka.
6.    Siamang memiliki indera yang sangat mirip dengan manusia, seperti pendengaran, penglihatan (melihat warna), bau, rasa, dan sentuhan.
7.    Siamang memiliki wajah berbulu dengan mata gelap dan hidung kecil.
8.    Siamang banyak hidup di Asia Tenggara. Mereka juga banyak ditemukan di beberapa tempat, seperti Semenanjung Malaysia dan Sumatera.

24.    Banteng jawa
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia
Filum        : Chordata       
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Artiodactyla
Famili        : Bovidae
Genus        : Bos
Spesies    : Bos javanicus
Ciri – ciri:
1.    Banteng telah didomestikasi di beberapa daerah di Asia Tenggara dan Australia dan dikenal sebagai sapi bali.
2.    Sapi Bali merupakan sumberdaya genetik hewan asli Indonesia, karena kerabat liarnya ada di Indonesia. Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang ciri - cirinya khas dan berbeda dari bangsa sapi lainnya.

25.    Rusa timor
Klasifikasi                           
Kingdom    :Animalia
Phyllum    :Vertebrata
Class        :Mammalia
Ordo        :Artiodactyla
Familia    :Cervidae
Genus        :Cervus
Species     :Cervus timorensis
Ciri – ciri:
1.    mempunyai bulu berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.
2.    Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm.
3.    Rusa timor (Cervus timorensis) mempunyai berat badan antara 103-115 kg
4.    Ukuran rusa timor ini meskipun kalah besar dari sambar (Cervus unicolor) namun dibandingkan dengan rusa jenis lainnya seperti rusa bawean, dan menjangan, ukuran tubuh rusa timor lebih besar.
5.    memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan hewan yang dapat aktif di siang hari (diurnal) maupun di malam hari (nokturnal), tergantung kondisi habitatnya.

26.    Kasuari
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia
Filum        : Chordata       
Kelas        : Aves
Ordo        : Struthioniformes
Famili        : Casuariidae
Genus        : Casuarius
Spesies     : Casuarius sp

Ciri – ciri:
1.    Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae.
2.    Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian. Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-satunya spesies burung kasuari yang terdapat di Australia.
3.    Memiliki tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat.
4.    Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada jantan.
27.    Macan tutul       
Klasifikasi               
Kerajaan    : Animalia       
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Carnivora
Famili        : Felidae
Genus        : Panthera
Spesies    : Panthera pardus

Ciri – ciri
1.    Macan tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara satu sampai dua meter.
2.    Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam.
3.    Daerah penyebaran macan tutul adalah di benua Asia dan Afrika.


28.    Badak putih                   
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Perissodactyla
Famili        : Rhinocerotidae
Genus        : Ceratotherium
Spesies    : Ceratotherium simum

Ciri – ciri:
1.    Badak Putih (Ceratotherium simum) adalah salah satu dari lima spesies badak yang masih ada dan salah satu dari sedikit spesies megafauna yang tersisa.
2.    Binatang ini adalah binatang darat besar yang masih ada di dunia setelah gajah, bersama dengan badak India dan kuda nil.
3.    Badak ini diketahui untuk mulut lebarnya yang digunakan untuk makan rumput dan menjadi spesies badak yang paling bersosialisasi.
4.    Badak Putih adalah badak paling umum dari semua badak dan memiliki dua subspesies, dengan subspesies utara lebih jarang daripada selatan. Subspesies utara memiliki 50 yang tersisa di dunia.

29.    Kuda nil
Klasifikasi               
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Artiodactyla
Famili        : Hippopotamidae
Genus        : Hippopotamus
Spesies    : Hippotamus amphibious

Ciri – ciri:
1.    Kuda nil memiliki tubuh yang besar dan berat, serta kulit kelabu gelap.
2.    memiliki gading besar yang biasa mereka gunakan untuk mempertahankan diri dari predator.
3.    Kuda nil memiriki ciri khas tubuh yang besar, mulut dan gigi yang sangat besar, empat kaki yang pendek dan gemuk, serta badan yang hampir tidak berambut. Kuda nil dewasa memiliki berat 1.5 sampai 3 ton.
4.    Kuda nil tinggal di Afrika subsahara. Mereka tinggal di dan dekat air tawar, seperti danau dan sungai

30.    Sable antelope
Klasifikasi                   
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Mammalia
Family        : Bovidae
Genus        : Hippotragus
Species    : Hippotragus niger

Ciri – ciri:
1.    Kijang Sable berdiri 120-140 cm pada bahu dan beratnya 200-270 kilogram, laki-laki yang lebih besar dari betina
2.    memiliki surai berbulu di belakang leher mereka. Antelop Sable memiliki cincin tanduk yang melengkung ke belakang, pada wanita ini bisa mencapai satu meter, namun pada laki-laki mereka dapat mencapai lebih dari satu dan meter kesepuluh.
3.    Masa hidup hewan-hewan ini adalah sampai 18 tahun

31.    Crown crane
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Aves
Ordo        : Gruiformes
Family        : Gruidae
Genus        : Balearica
Species    : Balearica regulorum

Ciri – ciri:
1.    Grey Crowned Crane adalah sekitar 1 m (3,3 kaki) dan berat 3,5 kg (7,7 lbs). Bulu tubuhnya terutama abu-abu.
2.    Sayapnya juga didominasi putih, tapi mengandung bulu dengan berbagai warna.
3.    Kepala memiliki sebuah mahkota emas bulu kaku. Sisi wajah yang putih, dan ada kantong merah terang tenggorokan tiup.    


C.    KEBUN RAYA PURWODADI




    Adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Purwodadi, pasuruan, Jawa Timur  yang mempunyai Luas 85 ha dan memiliki 117 famili, 904 marga dan 1.896 jenis dengan koleksi Arecaceae sejumlah 60 marga 117 jenis dan lebih dari 435 individu.
    Sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan exsitu, Kebun Raya Purwodadi mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, eksplorasi, penanaman koleksi dan pemeliharaan tumbuhan dataran raendah kering yang memiliki nilai  ilmu pengetahuan dan berpotensi untuk dikoleksi (dikonservasi).
    Di kebun Raya purwodadi terdapat beberapa spesies yang dapat  kita amati atau observasi, antara lain:

1.    Sawo Kecik (Manilkara kauki (L). Dubard)
Suku              : Sapotaceae
Nama daerah    : Sawo Kecik
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae
Super Divisio    : Spermatophyta    
Divisi        : Angiospermae       
Kelas        : Dycotyledoneae
Ordo        : Ebenales
Famili        : Sapotaceae
Genus        : Manilkara
Spesies        : Manilkara kauki (L). Dubard)

Ciri-ciri:
1.    Habitus    :Pohon berukuran sedang, tinggi mencapai 25 m.
2.   Akar & Batang
    Akar          : Tunggang,  keabuan  sampai hitam, perakarannya cukup     kuat
Batang      :  Berkayu, bergaris tengah  sampai 100 cm, beralur vertikal
    3.    Daun , Buah, Bunga dan Biji
Daun : Daun Tunggal, mengelompok pada bagian ujung batang, permukaan bawah daun putih dan halus seperti beledu, tangkai daun daun tidak menebal.
Bunga  :  Kuncup bunga berbentuk bulat telur, panjang kelopak daun 7 mm
Buah  :  Berbentuk bulat telur atau bulat telur sungsang dan panjang 3,7 cm.
    Biji  :  Biji berbentuk bulat telur, pipih, keras, berwarna coklat 

Manfaat:
1.    Batang Sawo kecik digunakan untuk bahan bangunan, khususnya untuk bahan furnitur dan ukiran.
2.    Buah dapat dimakan. Sawo kecik biasanya digunakan sebagai batang bawah Sawo (Manilkara zapota).
3.    Pohon-pohonnyan biasa ditanam sebagai pohon buah dan pohon ornamental dekat kuil atau istana.
4.    Tumbuhan ini juga dapat ditanam untuk memulihkan kembali areal-areal kritis.


2.    Kawis (Limonia acidissima Linn)
Suku              : Rutaceae
Nama daerah    : Kawis
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae        
Super Divisio    : Spermatophyta
Divisi        : Angiospermae
Kelas        : Dycotyledoneae
Ordo        : Ebenales
Famili        : Sapotaceae
Genus        : Limonia
Spesies        : Limonia acidissima linn)


Ciri – ciri:
1.    Pohon meranggas, tinggi mencapai 12 m
2.     percabangan berduri runcing dan ramping, duri lurus panjangnya sampai 4 cm.
3.    Daun majemuk menyirip dengan rakis dan tangkai daun yang bersayap, anak daun saling berhadapan dalam 2 - 3 pasang dan 1 anak daun dibagian ujung, anak daun bundar telur terbalik, panjang sampai 4 cm, terdapat bercak-bercak kelenjar minyak yang apabila diremas berbau aromatik.
4.    Perbungaan aksiler atau terminal, bunga 5 merus, putih, hijau atau ungu kemerahan.
5.    Buah bani bulat panjang, bergaris tengah sampai 10 cm, berkulit keras, daging buah aromatik dan mengandung banyak biji yang kotor.
6.    Biji panjangnya 5 - 6 mm, berambut dan berkulit tebal, berkotiledon hijau.


Manfaat:
1.    Daging buah yang segar dapat dimakan dengan mencampur gula terlebih dulu atau dibuat sirup maupun es krem.
2.    Di Indo Cina, duri dan kulit batang Kawista digunakan dalam pengobatan khususnya pada perlakuan menstruasi, gangguan hati, gigitan dan sengatan serta mabuk laut.
3.    Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan rumah dan peralatan pertanian.
4.    Sedangkan gum yang berasal dari kulit batangnya dapat sebagai pengganti gum arabicum

3.    Cendana (Santalum album)
Suku              : Santalaceae
Nama daerah    : Cendana Wangi   
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae
Super Divisio    : Spermatophyta
Divisi        : Magnoliphyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Santales
Famili        : Salaceae
Genus        : Santalum
Spesies        : Santalum album

Ciri – ciri:
1.    Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana.
2.    Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad.
3.    Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Manfaat:
Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.
           
4.    Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima)
Suku              : Caesalpiniceae
Nama daerah    : Bunga Merak       
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae
Super Divisio    : Spermatophyta
Divisi        : Magnoliphyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Fabales
Famili        : Caesalpiniceae
Genus        : Caesalpinia
Spesies        : Caesalpinia pulcherrima

Ciri – Ciri:
1.    Berupa Tumbuhan berkayu dengan habitus berupa pohon, dan tinggi mencapai 2 – 4 m.
2.    Sistem perakaran pada Caesalpinia pulcherima adalah sistem akar tunggang, akar berbentuk bulat,dan berwarna coklat.
3.    Batang dari Caesalpinia pulcherima bercabangarah pertumbuhanya tegak lurus dengan pola percabangan menggarpu (simpodial) bentuk batang bulat (teres) dan pada kulit batang terdapat duri.
4.    Daun dari Caesalpinia pulcherima merupakan daun majemuk menyirip genap (paripinatus), anak daun bersirip 4-12 pasang, bentuk helaian daun bulat telur (ovatus), ujung dan pangkal membulat, tepi daun rata (integer), panjang helaian daun 1-3 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip (penninervis) terdapat sendi daun (pulvinus) dan terdapat daun penumpu (stipula).
5.    Biji dari Caesalpinia pulcherima berkeping dua.
6.    Buah Termasuk kedalam buah Polong (legumen), panjang 6-12 cm, pipih,dan berwarna hitam.
7.    Bunga Merupakan bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk tandan (racemus) dan termasuk kedalam bunga bisexualis. Perhiasan bunga berupa corolla dan calyx. Calyx terdiri dari 5 sepal yang lepas. Corolla berbentuk kupu-kupu terdiri dari 5 petal yang saling lepas, 1 petal yang besar disebut bendera atau vexilum, 2 sayap atau ala, 2 tunas atau carina satu sama lain terpisah warnanya putih. Benang sari atau stamen jumlahnya 10, 9 bersatu dan 1 buah lepas (diadelpus) semuanya sama panjang. Putik atau pistilum berjumlah 1 dengan letak ovarium superum terdiri dari 1 loculus dan 1 carpelum, jumlah ovulum bisa 1 sampai banyak ovulum dengan letak ovulum parietalis.

Manfaat:
1.    Sebagai tanaman hias

5.    Agave Americana
Suku              : Agavaceae
Nama daerah    : Nenas Sebrang       
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae        
Super Divisio    : Angiospermae
Divisi        : Spermatophyta
Kelas        : Monocotyledoneae
Ordo        : Bromealeales
Famili        : Bromeaceae
Genus        : Bromelia
Spesies        : Bromealia fastuosa

Ciri – ciri:
1.    Merupakan tanaman herba
2.    Tinggi ± 50 – 150 cm
3.    Merupakan tanaman yang merayap dibagian pangkal
4.    Daun bertumpu pada roset akar
5.    Helaian daun berbentuk pedang
6.    Buah majemuk, bulat berdaging, berakar serabut

Manfaat:
1.    Sebagai tanaman Hias
       
6.    Bambu (Bambusa sp)
Nama daerah    : Bambu       
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae
Sub Divisio    : Angiospermae       
Divisi        : Spermatophyta
Kelas        : Monocotyledoneae
Ordo        : Poales
Famili        : Poaceae
Genus        : Bambusa
Spesies        : Bambusa sp

Ciri – ciri:
1.    Tanaman jenis rumput – rumputan yang mempunyai rongga
2.    Pertulangan daun sejajar
3.    Perkembangan dengan tunas
4.    Habitat daerah tropis dan sub tropis

Manfaat:
1.    Sebagai bangunan

7.    Cakar ayam (Selaginella doederleinii)
Nama daerah    : Cakar ayam       
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Pteridophyta
Kelas        : Lycopodiinae
Ordo        : Selaginallales
Famili        : Selaginallaceae
Genus        : Selaginella
Spesies        : Selaginella doederneilii               
           
Ciri – ciri:
1.    Batang tegak, tinggi 15-35 cm, akar keluar pada percabangan.
2.    Daunnya kecil-kecil, panjang 4-5 mm lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda.
3.    Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai ke percabangannya yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya (Dalimartha, 1999).
4.    Cakar Ayam mempunyai habitus terna, merayap, sedikit tegak. Batang bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa pertumbuhan sekunder dan putih kecoklatan.
5.    Daun tunggal, tersusun dalam garis sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus dan hijau. Spora 28 berupa sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih.
6.    Akar serabut, muncul dari batang yang berdaun dan berwarna coklat kehitaman (Hutapea, 1999).

Manfaat:
Tanaman ini berkhasiat untuk menghilangkan panas dan lembab, melancarkan aliran darah, antitoksik, antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis) dan menghilangkan bengkak. Selain itu Selaginella doederleinii Hieron juga berkhasiat untuk mengatasi batuk, infeksi saluran nafas, radang paru, hepatitis, diare, keputihan, tulang patah, pendarahan dan kanker (Dalimarta, 1999).

8.    Simpur (Dilenia philipinansis)
Suku              : Simpur - simpuran
Nama daerah    : Simpur   
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae
Super Divisio    : Spermatophyta           
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Dileniales
Famili        : Dileniaceae
Genus        : Dilenia
Spesies        : Dilenia philipinansis   

Ciri – ciri:
1.    Jika dipotong batangnya berbunyi seperti cewek kencing
2.    Buah majemuk
3.    Kelopak masih tertinggal
4.    Batang tegak untuk berkerut jelas buttressing, bercabang mulai pertengahan
5.    Daun Elliptic dengan margin bergigi, besar, tebal dan kasar (hampir sukulen), hijau mengkilap, mencolok berurat
6.    Bunga Besar dan mencolok dengan sepal putih, benang sari adalah campuran oranye, merah marun dan merah
7.    Buah dengan lapisan kulit kuning atau hijau bahwa ketika diambil dari tampak aneh mengungkapkan segmen tipis memutar atau spiral sekitar apa yang tampak sebagai sisa-sisa bunga; Di dalam setiap segmen bulat kecil biji hitam atau coklat
Manfaat:
1.    Sebagai buah yang dapat dikonsumsi
2.    Sebagai campuran untuk sayuran
           
9.    Ficus geocaris       
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae       
Super Divisio    : Spermatophyta
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Urticales       
Famili        : Moraceae
Genus        : Ficus
Spesies        : Ficus geocaris

Ciri – ciri:
1.    Memiliki tiga buah yaitu bunga jantan, betina dan berserangga yang berterbangan.
2.    Perbungaan yang membentuk priok, dan menutup
3.    Buahnya bolong
10.    Euphorbia    
Nama daerah    : Euphorbia       
Klasifikasi       
Kingdom        : Plantae            
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Malphigiales
Famili        : Euphorbiaceae
Genus        : Eophorbia
Spesies        : Euphorbia milii
           
Ciri – ciri:
1.    Tanaman dari family Euphorbiaceae memiliki batang berduri. Jaringan xylemnya mengeluarkan eksudat putih disebut dengan getah susu (milky sap).
2.    Daunnya berbentuk oval dengan ukuran bervariasi menurut hibrida dan kultivar. Bunganya kecil berwarna kuning dengan cyathia bewarna warni sebagai hasil dari hibridasi.
3.    Umumnya tanaman ini memiliki bunga sejati yang sempurna dengan organ seksual jantan dan betina yang lengkap. Dan ada juga yang memilki bunga yang tidak sempurna yang tidak memiliki organ seksual dan bersifat steril, sehingga tidak dapat digunakan untuk perbanyakan generatif.
4.    Beberapa kultivar memiliki bunga yang keseluruhannya merupakan bunga yang tidak sempurna. Adapula tanaman yang sebagian bunganya merupakan bunga sempurna dan beberapa kondisi tumbuh bunga yang tidak sempurna.
5.    Perakarannya merupakan akar serabut dangkal yang tumbuh menyebar.
11.    Dendrobium sp
Habitat:
1. Epifit    ( numpang pohon )
2. Saprofit    ( batang kayu )
3. Terestial ( anggrek tanah)
Anggrek yang tumbuh dikebun ini merupakan anggrek alami, pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut.
Klasifikasi:
Divisio         : Spermatophyta
Sub Divisio    : Angiospermae
Class         : Monocothyledoneae
Ordo        : Orchidales
Familia        : Orchidaceae
Genus        : Dendrobium
Spesies        : Dendrobium sp

Ciri-ciri:
1.     Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air.
2.    Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.
3.     Akar serabut, tidak dalam.
4.    Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang.
5.     Batang anggrek beruas-ruas
6.    Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil.
Manfaat:
1.    Sebagai tanaman hias
2.    Sebagai lem kertas

12.    Bulbophyllum lobii
Nama daerah    : Bibir bergoyang
Klasifikasi
Divisio         : Spermatophyta
Sub Divisio    : Angiospermae
Class         : Monocothyledoneae
Ordo        : Orchidales
Familia        : Orchidaceae
Genus        : Bulbophyllum
Spesies        : Bulbophyllum lobii

Ciri-ciri:
1. Kalau bunganya disentuh dapat bergoyang
2. Bunganya berwarna kuning
3. Hidup dipohon
4. Hidup di daerah tinggi

Manfaat:
1.    Sebagai tanaman hias

13.    Paphiopedilum liemianum
Nama daerah: Anggrek kantung
Klasifikasi:
Divisio         : Spermatophyta
Sub Divisio    : Angiospermae
Class         : Monocothyledoneae
Ordo        : Orchidales
Familia        : Orchidaceae
Genus        : Paphiopedilum
Spesies        : Paphiopedilum liemianum

Ciri-ciri:
1. Fungsi bunga sebagai cadangan air
2. Bunga tidak bisa direkayasa
3. Berbunga pada bulan Agustus

Manfaat:
1.    Sebagai tanaman hias

























BAB IV
PEMBAHASAN

A.    JATIM PARK I
        Mempunyai luas area 22 ha, merupakan taman bermain dan belajar yang terletak di Kota Batu  Jawa Timur. Yang mempunyai 36 wahana diantaranya adalah kolam renang raksasa yang berlatar belakang patung Ken Dedes, Ken Arok , dan Mpu Gandring, Spining coaster dan drop zone, dan wahana pendidikan yang menjadi pusat pusat perhatian adalah Volcano dan galeri nusantara, taman agro, diorama binatang langka, dan miniature candi – candi. Jawa Timur Park terletak di Jl.Kartika nomor 2 Batu, 2.5 km dari pusat kota batu dan 20 km sebelah barat kota Malang pada ketinggian 850 m di atas permukaan laut. Jawa Timur park science center diresmikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi pada waktu itu Ir. H.M. Hatta Rajasa, pada tanggal 2 Maret 2002 sebagai salah satu pusat peragaan IPTEK (PUSPA IPTEK).
        Jatim park I memiliki beberapa Media pembelajaran sains dari Sekolah Dasar – Perguruan Tinggi yaitu suatu kawasan belajar yang berisi alat – alat peraga IPTEK dan karya – karya teknologi inovatif yaitu alat peraga diantaranya aneka model organ tubuh manusia, serta mempunyai lahan yang ditanami berbagi macam tanaman yang disebut Taman Argo, dan juga terdapat jenis – jenis ikan yang terdapat pada aquarium yang telah dikelompokkan menurut habitatnya.
Terdapat beberapa sumber belajar yang berupa alat peraga diantaranya dalam bidang sains adalah sebagai berikut:
1.    Organ tubuh manusia
a.    Paru – paru
Paru – paru adalah pernapasan yang terletak didalam rongga dada dan diatas diafragma. Paru – paru terdiri dari dua bagian yaitu paru – paru kiri dan kanan. Paru – paru kiri terdiri dari dua gelambir, sedangkan paru – paru kanan terdiri dari tiga gelambir. Didalam paru –paru terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus paru – paru bercabang – cabang lagi membentuk saluran – saluran halus. Saluran – saluran halus ini berakhir pada gelembung – gelembung halus atau gelembung paru – paru yang disebut alveolus.

b.    Ginjal
Ginjal merupakan organ utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal diselubungi oleh suatu kapsul yang terbentuk dari jaringan ikat fibrosa. Bagian terluar ginjal disebut korteks, dan bagian dalamnya disebut medula. Pada bagian dalam tiap ginjal terdapat ruang kosong (pelvis). Salah satu fungsi ginjal adalah mengekskresikan zat sisa seperti urea, asam urat, kreatinin, keratin, dan zat lain yang bersifat racun.
2.    Sistem pencernaan
Pada pencernaan makanan terdapat dua proses yaitu pencernaan secara mekanis dan pencernaan secara kimiawi. Proses pencernaan secar mekanis, artinya makanan dihaluskan dengan cara dikunyah atau dengan cara yang lain. Setelah dihaluskan, makanan tersebut lebih mudah dicerna secara kimiawi, yaitu dengan prose enzimatis. Pada prose pencernaan terdapat gerakan – gerakan pada lambung dan usus untuk mencampur makanan dengan enzim dan menggerakan makanan pada saluran pencernaan. Gerakan dapat berupa gerak peristaltic, gerak segmentasi, dan gerak ayun (pendular)
           
3.    Sistem sirkulasi
Komponen system sirkulasi dan komponen darah, serta cara berfungsinya jantung dan pembuluh darah. System sirkulasi memiliki tiga fungsi sebagai berikut:
a.    Menjamin atau memastikan terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera.
b.    Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh.
c.    Menyebarkan tekanan atau kekuatan

4.    Organ reproduksi tanaman berbunga pada Hibiscus rosasinensis
Proses penyerbukan pada tanaman berbunga yaitu terjadi pada saat serbuk sari pindah kepala putik dan menembus tangakai sari dan bakal biji, sehingga sel kelamin jantan (serbuk sari) membuahi sel kelamin betina (bakal biji).

5.    Alat peraga tanaman Monokotil dan Dikotil
a.    Tanaman Monokotil
Ciri – ciri pada tanaman monokotil yaitu:
a.)    Biji berkeping satu
b.)    Urat daun yang sejajar
c.)    Bunga dengan bagian – bagian yang biasanya kelipatan tiga
b.    Pertumbuhan biji tanaman Dikotil I
Biji menyerap air dan menggembung, kulit luarnya terbuka dan akar primer mendesak turun untuk mendapatkan air dan menancap ditanah.
c.    Pertumbuhan biji tanaman Dikotil II
Tunas baru atau plumula membuka gulungan dan tumbuh keatas permukaan tanah.
d.    Pertumbuhan biji tanaman Dikotil III
Pada pertumbuhan biji tanaman Dikotil tahap III tidak membutuhkan lagi cadangan makanan (kotiledon), karena daun pertama mulai tumbuh dan mulai membuat makanannya sendiri
6.    Alat peraga morfologi Daun
Fungsi daun pada tumbuhan adalah pabrik pembuat makanan, sel daun mengandung klorofil yang memanfaatkan cahaya matahari untuk membuat makanan dari CO2 dalam udara dan air.
7.    Proses produksi Lidah buaya (Aloevera sp) Instan
Tahap – tahapnya adalah sebagai berikut:
1.)    Menyortir daun lidah buaya
2.)    Mengupas kulit untuk memperoleh daging daun
3.)    Memotong dan blancing daging daun
4.)    Memblander daging daun
5.)    Mencampurkan sari lidah buaya dan gula (1:1), menambahkan perasa dan pewarna alami
6.)    Memanaskan dan mengaduk terus menerus
7.)    Serbuk lidah buaya instan
8.)    Lidah buaya instan dalam kemasan siap dipanaskan
8.    Alat peraga cara pembuatan kultur In vitro
Cara pembuatannya kultur In vitro adalah sebagai berikut    :
a.    Pembuatan media
Media berupa agar – agar dari campuran garam – garam anorganik atau garam mineral, gula, vitamin, air serta bahan pemadat.
b.    Sterilisasi media
Media yang telah dibuat disterilisasi dengan autoclave selama 15 – 20 menit pada tekanan 1 atm.
c.    Isolasi bahan tanam / Eksplan
Bahan tanam diambil dari jaringan tanaman seperti tunas, embrio, anther, dan daun
d.    Sterilisasi Eksplan
Eksplan yang telah disiapkan disterilisasi dengan menggunakan larutan cloroxs, HgCl, dan deterjen.
e.    Inokulasi Eksplan
Eksplan yang telah steril diinokulasi kedalam media yang telah disiapkan diruang steril.
f.    Pemeliharaan kultur
Eksplan yang telah ditanam disimpan diruang kultur untuk pertumbuhannya. Syarat ruangan ini adalah dengan rak, Lampu Neon (TL), dan AC.
g.    Aklimatisasi
Aklimatisasi merupakan proses adaptasi dengan lingkungan luar. Media yang digunakan dalam aklimatisasi yaitu campuaran tanah, humus dan pasir
h.    Pemindahan tanaman
Tanaman yang sudah beradaptasi dan sehat dapat dipindahkan kedalam media pot, polybag / langsung dilapang.
9.    Kebun Agro
a.    Sayuran
Merupakan kebun yang didalamnya terdapat sayuran yang biasanya hidup di dataran tinggi. Di sana kita mengamati Daun bawang, Daun Mint, Kangkung, cabe, Sawi dan Labu siam, disana kita dapat melihat  cara penanaman  dan cara perawatan yang benar. Tanaman disana juga disesuaikan dengan cuaca dan suasan daerah asalnya yang dingin. Adapun factor – factor yang menyebabkan tanaman ditempat tersebut dapat tumbuh dengan baik, antara lain:
     Cuaca
     Suhu
     Media tanam
     Pupuk
Dapat dibandingkan antara tanaman di Kebun Agro dengan tempat asal tanaman tersebut tumbuh.  Salah satunya dari struktur pertumbuhannya, banyaknya daun yang tumbuh, warna daun. Dari  cabe, sawi dan Labu siam dapat dilihat dari produksi atau hasil panen dan kualiatas sayuran tersebut.


b.    Buah .                            
Di Taman Agro juga terdapat buah – buahan dari berbagai iklim antara lain:
Sawo, Nangka, Durian, Alpukat dan Sukun. Buah Nangka, durian dan sukun secara morfologinya hampir sama, cara penanamannya dengan cangkok dan dari petumbuhan biji. Pada taman yang luas khusus di tanami berbagai pohon yang berbuah, tetapi tidak semua pohon disini dapat berbuah karena kondisi habitatnya kurang sesuai meskipun telah tumbuh menjadi pohon besar. Jarak tanmam juga yang mempengaruhi sehingga tanaman-tanaman tersebut tidak berbuah, karena ditanam terlalu berdekatan dengan jenis tanaman yang lain, hal ini juga dikarenakan kondisi lahan tanam yang kurang diperhatikan.
c.    Taman akuarium
Di taman akurium ini merupakan wahana yang berisi berbagai macam ikan serta spesies laut lainnya yang berasal dari berbagai perairan di dunia. Ikan tersebut dikelompokkan masing-masing dan diberikan keterangan serta ditempatkan sesuai seperti habitatnya. Di sini selain dapat melihat beraneka ragam jenis ikan dan spesies laut lainnya, juga dapat di jadikan sumber belajar ilmu pengetahuan alam yaitu tentang klasifikasi ikan dan habitat persebarannya. Pada tiap aquarium juga relah di cantumkan ciri-ciri ikan yang ada di dalamnya sehingga pengunjung dapat mengetahui sekaligus melihat langsung bentuk serta ciri-cirinya secara langsung.


B.    TAMAN SAFARI II PRIGEN
        Taman safari prigen II Merupakan cabang dari taman Cisarua, Bogor yang terletak di Desa Jatiarjo, kecamatan Prigen terbentang di Lereng Gunung Arjuna , pada ketinggian 800 – 1.500 di atas permukaan laut, dengan suhu 20o dan 25o C. taman Safari Prigen dilengkapi dengan koleksi spesies langka dan dilindungi seperti komodo, bison, beruang, hariamau putih dll. Taman Safari terletak di jalan raya antara Surabaya dan Malang, Jawa Timur ini dibuka pada tanggal 29 Desember 1997 oleh Gubernur Jawa Timur yang pada saat itu Basofii sudirman. Taman Safari Indonesia II pada saat dibuka terdapat 900 binatang dari 125 species yang berbeda. Sekarang koleksi Taman Safari Indonesia II mencapai lebih dari 2500 ekor binatang dengan 200 species yang berbeda.
    Taman Safari Indonesia II, memiliki area seluas 340 ha dibagi menjadi empat zona, yaitu Taman Binatang, Area Rekreasi, Baby Zoo dan Water World.
    Akomodasi terbaru yang tersedia di area Baby Zoo adalah Tiger Café Restaurant suatu perpaduan yang unik antara satwa dan budaya di mana pengunjung dapat menikmati makan siang bersama harimau putih seperti tanpa batas.  Pengunjung juga dapat menyaksikan perilku alami saat mereka menangkap mangsa, berenang, bahwa menyelam karena kafe ini hanya dipisahkan oleh dinding kaca,
    Fasilitas yang terdapat di Taman Safari Indonesia yaitu bus safari, danau buatan, sepeda air, kano, kolam renang dengan selencur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gokart, children’s play ground, bom bom car, rumah setan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbuka Balai Ruyung Safa.

Persebaran fauna di muka bumi ini didasarkan oleh factor fisiografik, klimatik, dan biota yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Misalnya, hewan yang bisa hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin. Di samping itu, factor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu.Karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu :


1.     Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan gurunSahara, Madagaskar, dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah Afrika, Badak Afrika, gorilla, baboon, simpanse, jerapah, mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu, trenggiling. Mamalia endemic di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai nil, Mesir.Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah oriental seperti golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
    Harimau (Panthera tigris)
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Carnivora
Famili        : Felidae
Genus        : Panthera
Spesies    : Panthera tigris


Ciri – ciri:
1.    Harimau mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet.
2.    Harimau jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut atau sekitar 250cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198cm dan berat 200 pound atau sekitar 91kg.
3.    Belang Harimau Sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Warna kulit Harimau Sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua.
4.    Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat.
5.    Makanan Harimau tergantung tempat tinggalnya

    Llama
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Artiocdactyla
Famili        : Camelidae
Genus        : Lama
Spesies    : Lama glama

Ciri – ciri:
1.    Llama merupakan binatang camelidae dan bias digunakan sebagai binatang pengangkut barang oleh masyarakat Inka
2.    Binatang ini mempunyai tinggi 1,6 m – 1,8 m dengan berat 127 kg – 204 kg
    Kalkun
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Aves
Ordo        : Galliformes
Famili        : Meleagridinae
Genus        : Meleagris
Spesies    : Meleagres gallopavo

Ciri – ciri:
1.    Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
2.    Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey).
3.    Kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya.
4.    Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo.

    Maned wolf
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia           
     Phylum    : Chordata
Class        : Mammalia
Ordo        : Carnivora
Family        : Canidae
Genus        : Chrysocyon
 Species    : Chrysocyon brachyurus
Ciri – ciri:
1.    Mamalia ini ditemukan di habitat terbuka dan semi-terbuka, terutama padang rumput dengan semak-semak dan pohon-pohon yang tersebar,
2.    Hewan Ini adalah satu-satunya spesies dalam genus Chrysocyon.
3.    Serigala Maned telah sering digambarkan sebagai "Fox Merah panggung" karena warna yang sama dan penampilan secara keseluruhan.
4.    hewan dewasa berdiri 67-107 cm (26-42 in) tinggi di bahu dan beratnya 20-34,09 kg (44-75,2 lb) [5] [6]. Serigala maned adalah yang tertinggi dari canids liar. Kaki panjang mungkin merupakan adaptasi terhadap padang rumput tinggi dari habitat aslinya
5.     Bulu dari Wolf Maned mungkin cokelat kemerahan untuk emas oranye di sisi dengan panjang, kaki hitam dan rambut hitam yang khas..Mantel lebih lanjut ditandai dengan seberkas keputihan pada ujung ekor dan putih "bib" di bawah tenggorokan.

    Elk
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Mammalia
Ordo        : Artiodactyla
Family        : Cervidae
Genus        : Cervus
Species    : Cervus Canadensis

Ciri- cirri:
1.    Rusa adalah hewan besar dari tatanan ungulata artiodactyle, memiliki bahkan jumlah jari pada setiap kaki, mirip dengan unta, kambing dan sapi.
2.    hewan Ini adalah spesies ruminansia, dengan empat bilik perut, dan memakan rumput, tanaman, daun dan kulit kayu.
3.    Selama musim panas, rusa makan hampir terus-menerus, memakan antara 4 dan 7 kilogram (8,8 dan 15 lb) sehari-hari [16] Di Amerika Utara, laki-laki disebut lembu, dan betina disebut sapi.

    Singa
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Carnivora
Famili        : Felidae
Genus        : Panthera
Spesies    : Panthera leo

Ciri – cirri
1.    Singa (Sansekerta: Siṃha) atau dalam nama ilmiahnya Panthera leo adalah seekor hewan dari keluarga felidae atau genus kucing. Singa merupakan hewan yang hidup dalam kelompok.Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina.
2.    Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan 225kg (jantan).Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan.Tetapi jika dipelihara bisa sampai 20 tahun.
3.    Singa jantan di tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya,

    Rusa tutul
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Cervidae

Ciri – ciri
1.    Rusa, sambar, atau menjangan (Bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae.
2.    Adanya antler (tanduk rusa), dan bukan tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan

    Merak hijau
Klasifikasi
Kerajaan    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Aves
Ordo        : Galliformes
Famili        : Phasianidae
Genus        : Pavo
Spesies    : Pavo muticus
Ciri – cirri:
1.    Merak Hijau mempunyai bulu yang indah,  Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan.
2.    Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang.
3.    Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan.Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.
4.    Habitat  Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Indocina dan Jawa, Indonesia.

    Beruang Coklat (Ursus arctos)
Klasifikasi
Kingdom    : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo        : Carnivore
Famili        : Ursidae
Genus        : Ursus 
Spesies    : Ursus arctos

Ciri – ciri :
1.    Beruang coklat bias berbobot 700 kg
.
2.    Wilayah Paleartik.

Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, uni soviet, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan himalaya, kepulauan inggris di eropa barat sampai Jepang, selat Bering di pantai pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.

3.    Wilayah Neartik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat kutub utara, dan Greenland.Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus berkantung di gurun pasir timur, bison, muskox, caribau, domba gunung.Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah paleartik seperti, kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.

4.    Wilayah Neotropikal.

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko.Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropic dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, Ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptile seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

5.    Wilayah Oriental.

Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu.Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop, berbagai jenis reptile, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain, kucing, anjing, monyet, gajah, badak, harimau, siamang, banteng, rusa, beruang, kanguru, kasuari, macan, buaya, komodo,babirusa.


6.    Wilayah Australian.
Wilayah ini mencakup kawasan Australian, Selandia baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kangguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur), terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan betet  kelompok reptile antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon.

7.    Wilayah Oceanik.

Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan  di samudera  pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan  spesifikasi  fauna tertentu. Oleh  karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australia.

8.    Wilayah Antartik.

Wilayahnya  mencakup kawasan di kutub selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin.Misalnya rusa kutub, burung penguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub.

C.    KEBUN RAYA PURWODADI
        Kebun Raya Purwodadi adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Purwodadi, pasuruan, Jawa Timur  yang mempunyai Luas 85 ha dan memiliki 117 famili, 904 marga dan 1.896 jenis dengan koleksi Arecaceae sejumlah 60 marga 117 jenis dan lebih dari 435 individu.
        Mula-mula kebun ini digunakan untuk kegiatan penelitian tanaman perkebunan, kemudian padatahun 1954 mulai diterapkan dasar-dasar perkebunrayaan yaitu dengan dimulainya petak-petak tanaman koleksi. Sejak tahun 1980 sebagian tanaman ditata kembali menurut kelompoksuku yang menganut klasifikasi sistem Engler dan Pranti. Dalam perkembangannya diharapkan Cabang Balai Kebun Raya Purwodadi akan menjadi pusat konservasi dan penelitian tumbuhan iklim kering di daerah tropis.
    Koleksi pohon di Kebun Raya Purwodadi meliputi antara lain sebagai berikut:
a.    Polong-polongan
Polong-polongan digolongkan menjadi 3 suku yaitu Mimosaceae, Caesalpinaceae dan Papilionaceae. Dari ketiga suku tersebut salah satu yang kami amati adalah suku Caesalpinaceae pada spesies Caesalpinia pulcherima.
Caesalpinia pulcherima memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Berupa Tumbuhan berkayu dengan habitus berupa pohon, dan tinggi mencapai 2 – 4 m.
2.    Sistem perakaran pada Caesalpinia pulcherima adalah sistem akar tunggang, akar berbentuk bulat,dan berwarna coklat.
3.    Batang dari Caesalpinia pulcherima bercabang kearah pertumbuhanya tegak lurus dengan pola percabangan menggarpu (simpodial) bentuk batang bulat (teres) dan pada kulit batang terdapat duri.
4.    Daun dari Caesalpinia pulcherima merupakan daun majemuk menyirip genap (paripinatus), anak daun bersirip 4-12 pasang, bentuk helaian daun bulat telur (ovatus), ujung dan pangkal membulat, tepi daun rata (integer), panjang helaian daun 1-3 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip (penninervis) terdapat sendi daun (pulvinus) dan terdapat daun penumpu (stipula).
5.    Biji dari Caesalpinia pulcherima berkeping dua.
6.    Buah Termasuk kedalam buah Polong (legumen), panjang 6-12 cm, pipih,dan berwarna hitam.
7.    Bunga Merupakan bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk tandan (racemus) dan termasuk kedalam bunga bisexualis. Perhiasan bunga berupa corolla dan calyx. Calyx terdiri dari 5 sepal yang lepas. Corolla berbentuk kupu-kupu terdiri dari 5 petal yang saling lepas, 1 petal yang besar disebut bendera atau vexilum, 2 sayap atau ala, 2 tunas atau carina satu sama lain terpisah warnanya putih. Benang sari atau stamen jumlahnya 10, 9 bersatu dan 1 buah lepas (diadelpus) semuanya sama panjang. Putik atau pistilum berjumlah 1 dengan letak ovarium superum terdiri dari 1 loculus dan 1 carpelum, jumlah ovulum bisa 1 sampai banyak ovulum dengan letak ovulum parietalis.
   
        Manfaat:
    spesies ini biasanya banyak dijadikan tanaman hias pada pekarangan rumah.
b.    Anggrek
Tanaman anggrek ditempatkan di rumah kaca yang kondisinya disesuaikan dengan habitat alaminya. Ada sekitar 2.344 spesimen anggrek alam yang terdiri atas 319 jenis, dari 96 marga, 277 masih sp.
Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak.Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air.Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab. Tanaman angrek ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisio     : Spermatophyta
Sub Divisio    : Angiospermae
Class     : Monocothyledoneae
Ordo        : Orchidales
Familia    : Orchidaceae
Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara.Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus.Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas.Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi.Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan.Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil.Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun.Bunganya simetri bilateral.Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal).Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik.Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Di Kebun Raya Purwodadi terdapat bermacam – macam anggrek yang telah dibudidayakan antara lain Bulbophyllum lobii, Paphiopedilum liemianum, Appendicula elegans, Dendrobium sp dan lain – lain.Di tempat tanaman anggrek juga di buatgreen house yang membuat tanaman ini bisa tumbuh maksimum seperti habitat mereka.Tempat ini dibuat sejuk dan banyak airnya yang membuat tanaman anggrek ini bias berkembang.Ada yang menggunakan tanah ada juga yang menggunakan batang pohon. Anggrek yang di kembangbiakan ini adalah anggrek spesies karena agar dapat di budidayakan dan untuk tempat menyilangkan anggek yang satu dengan yang lain sehingga mengghasilkan anggrek persilangan


Appendicula elegans                                    Bulbophyllum lobii




       



  
Paphiopedilum liemianum                                       Dendrobium sp




       


   
c.    Palem
Palem termasuk dalam familia Arecaceae dan merupakan jenis-jenis tertua yang telah dijumpai sejak zaman Cretaceus, kurang lebih 120 juta tahun yang lalu. Arecaceae sangat menarik dari segi botani, keindahan bentuknya, keanekaragaman jenis, dan kegunaannya. Familia Arecaceae di dunia diperkirakan ada 200-300 genus dan sekitar 2000-3000 jenis tersebar di daerah tropis dan subtropis. Indonesia merupakan pusat keanekaragaman palem dunia, dari jumlah palem yang terdapat di dunia, 46 genus diantaranya (576 jenis) terdapat di Indonesia, dan 29 genus merupakan palem endemik.
Suku (famili) Arecaceae atau biasa disebut sebagai kelompok tumbuhan pinang-pinangan atau palem banyak jenisnya yang tumbuh di Indonesia.
Suku (famili) Arecaceae terdiri atas puluhan genus dan ratusan spesies (jenis). Dalam artikel terdahulu telah saya sampaikan jenis-jenis yang umumnya dapat ditemui di Indonesia antara lain Enau atau Aren (Arenga pinata); Gebang (Corypha utan); Kelapa (Cocos nucifera); Kelapa Sawit (Elaeis guineensis dan Elaeis oleifera); Nibung (Oncosperma tigillarium); Nipah (Nypa fruticans); dan Rotan (Calamus rottan).
Kali ini akan saya sampaikan jenis-jenis dari famili Arecaceae lainnya yang juga umum didapati di Indonesia yaitu Salak (Salacca zalacca), Sagu atau Rumbia (Metroxylon sago), Siwalan atau Lontar (Borassus flabellifer), Palem Merah atau Pinang Merah (Cyrtostachys renda dan Areca vestiaria), Palem Raja (Roystonea regia), Palem Botol (Hyophorbe lagenicaulis), dan Pinang (Areca catechu).
     Salak (Salacca zalacca)
Salak dalam bahasa inggris disebut snake fruit dan dalam bahasa ilmiah disebut Salacca zalacca merupakan tanaman berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat.
Klasifikasi ilmiah
 Kerajaan    : Plantae
 Divisi        : Magnoliophyta
 Kelas        : Liliopsida
Ordo        : Arecales
Famili        : Arecaceae
Genus        : Salacca
Spesies    : Salacca zalacca
     Sagu atau Rumbia (Metroxylon sago)
Sagu atau disebut juga Rumbia dalam bahasa ilmiah disebut Metroxylon sago sedangkan dalam bahasa inggris disebut Sago Palm merupakan tanaman penghasil sagu. Jenis pinang-pinangan ini tumbuh merumpun dengan akar rimpang yang panjang dan bercabang yang menjulur dipermukaan tanah. Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari Papua atau Maluku
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
 Kelas        : Liliopsida
 Ordo        : Arecales
 Famili        : Arecaceae
Genus        : Metroxylo
 Spesies    :Metroxylon
     Siwalan atau Lontar (Borassus flabellifer)
Siwalan (juga dikenal dengan nama pohon lontar atau tal) merupakan tumbuhan identitas Sulawesi Selatan.
Klasifikasi ilmiah
 Kerajaan    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
 Kelas        : Liliopsida
 Ordo        : Arecales
 Famili        : Arecaceae
 Genus        : Borassus
 Spesies    : Borassus flabellifer
     Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens)
Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens) merupakan jenis palem yang populer sebagai tanaman hias. Diperkirakan tanaman ini berasal dari Madagaskar. Meski dapat tumbuh hingga setinggi 6 meter tapi rata-rata hanya setinggi 3 meter.
Klasifikasi ilmiah
 Kerajaan    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
 Kelas        : Liliopsida
 Ordo        : Arecales
 Famili        :Arecaceae
              Genus        : Chrysalidocarpus
 Spesies    : Chrysalidocarpus lutescens



     Palem Merah atau Pinang Merah (Cyrtostachys renda dan Areca vestiaria)
Sedikitnya (yang saya tahu) ada dua spesies berbeda yang dianggap sebagai Palem Merah atau Pinang Merah. Kedua-duanya merupakan jenis palem yang populer sebagai tanaman hias.
Pertama, Cyrtostachys renda yang merupakan flora identitas provinsi Jambi dan mulai terancam kepunahan.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Ordo        :   Arecales
Famili        : Arecaceae
Genus        :Cyrtostachys
Spesies    : Cyrtostachys renda
Kedua, Areca vestiaria yang berasal dari Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Palem ini disebut juga pinang monyet atau yaki
Klasifikasi ilmiah
 Kerajaan    : Plantae
 Divisi        :Magnoliophyta
 Kelas        :Liliopsida
 Ordo        :Arecales
 Famili        : Arecaceae
 Genus        : Areca
 Spesies    : Areca vestiaria
     Palem Raja (Roystonea regia)
Palem raja adalah sekelompok palem yang dikelompokkan dalam genus Roystonea. Palem Raja yang diperkirakan berasal dari Karibia dan Amerika sedikitnya terdiri atas 10 spesies. Salah satu spesies yang umum di Indonesia adalah Roystonea regia.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan    : Plantae
Divisi        :Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Ordo        : Arecales
Famili        : Arecaceae
Genus        : Roystonea
Spesies    : Roystonea regia
     Palem Botol (Hyophorbe lagenicaulis)
Palem Botol (Hyophorbe lagenicaulis) merupakan jenis palem yang populer sebagai tanaman hias. Dalam bahasa inggris disebut Bottle Palm atau Palmiste Gargoulette. Palem jenis ini diperkirakan berasal dari Round Island, Mauritius.
Klasifikasi ilmiah
 Kerajaan    : Plantae
 Divisi        : Magnoliophyta
 Kelas        : Liliopsida
 Ordo        : Arecales
 Famili        :Arecaceae
 Genus        : Hyophorbe
 Spesies    : Hyophorbe lagenicaulis
     Pinang (Areca catechu)
Pinang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Betel palm atau Betel nut tree, dan nama ilmiahnya adalah Areca catechu. Pinang mempunyai batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter 15 cm. Batang ini kerap diperjual belikan, menjelang perayaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, sebagai sarana untuk lomba panjat pinang.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan    : Plantae
 Divisi        :Magnoliophyta
 Kelas        :Liliopsida
 Ordo        :Arecales
 Famili        : Arecaceae
Genus        : Areca
Spesies    : Areca catechu


d.    Bambu
Sekitar 30 jenis bambu telah di koleksi Kebun Raya Purwodadi, 16 jenis berasal dari Jawa, 2 jenis dari Maluku, 2 jenis dari Sulawesi, dan 10 jenis dari beberapa Negara Asia (Cina, Jepang, Thailand, India dan Birma). Salah satu jenis bambu (Bambusa sp) yang kami amati mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Tanaman jenis rumput – rumputan yang mempunyai rongga
2.    Pertulangan daun sejajar
3.    Perkembangan dengan tunas
4.    Habitat daerah tropis dan sub tropis
Manfaat :
    Digunakan sebagai bahan bangunan seperti atap rumah, untuk mebel dan kerajinan.
e.    Paku-pakuan
    Koleksi tumbuhan paku ditata di bawah pepohonan besar dan rindang, karena kelompok tumbuhan ini menyukai tempat rindang dan lembab. Koleksinya mencapai 60 jenis dari marga dan 21 suku. Di antaranya adalah: Paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum sp), Hata (Lygodium circinnatum), dan Paku tanduk rusa/ Simbar (Platycerium coronarium). Ada beberapa koleksi tumbuhan paku bermanfaat lainnya, seperti paku sayur (Athyrium esculentum) yang dapat di makan tunasnya, Asplenium sp dan Adiantum sp sebagai tanaman hias, Paku ekor kuda Equisetum debile sebagai bahan obat, Cyathea contaminans sebagai bahan media tumbuh anggrek, dan Hata Lygodium circinnatum sebagai bahan kerajinan. Salah satu tumbuhan paku yang kami amati adalah spesies Selaginella doederneilii yang dikenal sebagai Paku Cakar ayam dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:   
1.    Batang tegak, tinggi 15-35 cm, akar keluar pada percabangan.
2.    Daunnya kecil-kecil, panjang 4-5 mm lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda.
3.    Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai ke percabangannya yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya (Dalimartha, 1999).
4.    Cakar Ayam mempunyai habitus terna, merayap, sedikit tegak. Batang bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa pertumbuhan sekunder dan putih kecoklatan.
5.    Daun tunggal, tersusun dalam garis sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus dan hijau. Spora 28 berupa sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih.
6.    Akar serabut, muncul dari batang yang berdaun dan berwarna coklat kehitaman (Hutapea, 1999).

Manfaat:
Tanaman ini berkhasiat untuk menghilangkan panas dan lembab, melancarkan aliran darah, antitoksik, antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis) dan menghilangkan bengkak. Selain itu Selaginella doederleinii Hieron juga berkhasiat untuk mengatasi batuk, infeksi saluran nafas, radang paru, hepatitis, diare, keputihan, tulang patah, pendarahan dan kanker (Dalimarta, 1999).

f.     Tanaman Berkhasiat Obat
    Tanaman berkhasiat obat terletak di petak XIV G dan A, ditata sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai taman yang menarik untuk di pandang. Di antara koleksinya adalah Pace (Morinda citrifolia), buahnya untuk obat batuk dan tekanan darah tinggi, Daun ungu (Graptophyllum pictum), daunnya untuk obat wasir, Widoro upas (Merremia mammosa), umbinya untuk obat kencing manis, Sembung (Blumea balsamifera) daunnya untuk obat asma, sakit jantung, Wudani (Quisqualis indica) daunnya untuk obat cacing dan lain-lainnya.
     Pace (Morinda citrifolia)
    Klasifikasi
Kingdom      :  Plantae       
Divisi       : Spermatophyta
Class           : Dycotyledoneae
Ordo        :  Rubiales
Famili         : Rubiaceae
Genus          : Morinda
Spesies     : Morinda citrifolia L.

Ciri - ciri   

1.    Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam.
2.    Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu,anak cabangnya bersegai empat. Tajuknya suklalu hijau sepanjang tahun.
3.    Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada.

g.    Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
    Jenis kupu-kupu di Kebun Raya Purwodadi ada 22, yang tergolong dalam empat famili yaitu: Lycaenidae, Nymphalidae, Peredae, dan Papilionidae.
    Populasi kupu-kupu yang terdapat di Kebun Raya Purwodadi menunjukkan mlah spesies dan tingkat populasi pada tiga lokasi, dimana pada lokasi kawasan taman Mexican, area air, Fern area, serta Bungur Avenue dan lokasi area tumbuhan palem mempunyai jumlah spesies yang lebih banyak dan populasi yang lebih besar dibandingkan di lokasi jalan utama pintu gerbang masuk. Hal ini disebabkan oleh perbedaan komponen penyusun habitat dari ketiga lokasi tersebut.
Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).
Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.

Jenis kupu – kupu yang ada dkebun raya purwodadi antara lain:

Klasifikasi
Kingdom    :  Animalia
Phylum    : Arthropoda
Class        : Insecta
Order        : Lepidoptera
Family        : Papilionidae
Genus        : Graphium
Species    : Graphium agamemnon



Ciri - ciri:
1.    Termasuk kupu-kupu berukuran medium, sayap depan 4,25 cm. mereka terbang sangat cepat dan selalu terbang tinggi.
2.    Sayap didominasi dengan bintik warna hijau kekuningan yang tersebar pada seluruh sayap depan dan bawah.
3.    Jantan dan betina memiliki betuk dan pola warna sayap yang sama.



Papilio demoleus

Klasifikasi :
Kingdom    :  Animalia
Filum    :  Arthropoda
Class    :  Insecta 
Order    :  Lepidoptera
Family    : Papilionidae
Genus    : Papilio
Spesies    : Papilio demoleus

Ciri - ciri
1.    Kupu-kupu berekor dan memiliki lebar sayap 80-100 mm.
2.    Di atas, warna latar belakang hitam. 
3.    Selain itu kupu-kupu memiliki sejumlah besar bintik tak beraturan pada sayap.
4.    Sayap atas memiliki titik merah dengan biru tornal merayap di sekitarnya.





   





KESIMPULAN DAN SARAN


A.    KESIMPULAN
Kebun Raya Purwodadi memiliki beberapa koleksi tanaman yang dikelompokkan berdasarkan kekerabatannya. Selain dikoleksi, jenis – jenis tanaman tersebut juga diupayakan penelitian dan pengembangannya. Beberapa koleksi yang ada diantaranya mencakup anggrek, paku atau pakis, palem, bambu, tanaman obat dan jenis kupu - kupu. Tanaman yang kami observasi antara lain : Paku - pakuan, anggrek, paku atau pakis, palem, bambu, tanaman obat dan jenis kupu - kupu . Dimana tanaman anggrek di tempatkan di dalam green house di karenakan untuk menyesuaikan tempat aslinya sehingga tanaman tersebut bisa hidup di Kebun Raya Purwodadi, paku – pakuan ditempatkan dibawah pohon yang besar dan rindan karena agar sesuai dengan habitat aslinya yang lembab, Sedangkan untuk tumbuhan yang asli tropis ditempatkan dilahan yang luas.
Jawa Timur Park I merupakan suatu kawasan belajar yang terdiri dari 12 stand dengan luas sekitar 1000m2. Berisi alat – alat peraga IPTEK dan karya – karya teknologi yang inovatif. Di tempat ini siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum dapat menyaksikan dan mencoba peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi  sehingga diharapkan dapat memperluas wawasan, memperkaya pemahaman, mengapresiakan temuan – temuan teknologi, dan akhirnya diharapkan dapat mempercepat proses pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang kelak menjadi unsur penguat dalam kompetensi antar bangsa.
Untuk alat peraga di Jatim Park I ini ada beberapa macam diantaranya adalah :lorong 1000 bayangan, kultur jaringan, aneka model organ tubuh manusia, bola plasma, dan bola bernaulli.
Di Jatim Park I yang kita observasi atau amati antara lain alat perga organ tubuh manusia, system Pencernaan, Sistem Peredaran darah, alat perga organ reproduksi tumbuhan, alat peraga tanaman Monokotil dan Dikotil, alat perga morfologi daun, alat peraga proses pembutan produk Lidah Buaya (Aloevera sp), alat peraga pembuatan dan jenis – jenis kultur In vitro, taman Argo yang terdiri dari Sayuran dan Buah, serta Taman aquarium yang dtempati berbagai jenis ikan yang berasal dari berbagai negara.
Taman safari prigen II Merupakan cabang dari taman Cisarua, Bogor yang terletak di Desa Jatiarjo, kecamatan Prigen terbentang di Lereng Gunung Arjuna , pada ketinggian 800 – 1.500 di atas permukaan laut, dengan suhu 20o dan 25o C. taman Safari Prigen dilengkapi dengan koleksi spesies langka dan dilindungi seperti komodo, bison, beruang, hariamau putih dll. Taman Safari terletak di jalan raya  antara Surabaya dan Malang, Jawa Timur ini dibuka pada tanggal 29 Desember 1997 oleh Gubernur Jawa Timur yang pada saat itu Basofii sudirman. Taman Safari Indonesia II pada saat dibuka terdapat 900 binatang dari 125 species yang berbeda.Sekarang koleksi Taman Safari Indonesia II mencapai lebih dari 2500 ekor binatang dengan 200 species yang berbeda.
Keistimewaan dari Taman Safari ini dibandingkan dengan kebun binatang lainnya, pengunjung dapat menikmati segala macam binatang yang masih liar dan tempat tinggalnya disesuaikan dengan habitatnya asli ketika binatang  tersebut masih hidup di hutan atau tempat lain. Pengunjung juga dapat melihat berbagai macam atraksi binatang serta pola tingkah lakunya seperti harimau, gajah, burung, dan lainnya. Tempat tinggal satwa ini terbagi menjadi tiga sesuai dengan darimana binatang berasal.
Di Taman Safari Prigen terdapat beberapa spesies yang dapat kita amati, antara lain:
     kawasan Amerika Eropa yang terdiri dari Llma, Bison, kalkun, maned wolf, Elk, Beruang coklat, Harimau, singa, Rusa tutul, Merak hijau.
     Kawasan Asia terdiri dari Orang utan, Siamang, Banteng jawa, Rusa timor, Beruang madu, Kanguru, Kasuari, Macan tutul, Buaya, Komodo, Babirusa.
     kawasan Afrika terdiri dari Zebra, Badak putih, Kambing gunung, Eland, Gajah, Onta, kudanil, Sable antelope, Pelikan, crown crane, Jerapah.

B.    SARAN

Ekplorasi  yang dilaksanakan di Jawa Timur dan sekitarnya ini sangat bermanfaat yaitu dapat mengetahui macam – macam tanaman di Kebun Raya Purwodadi dan aneka alat peraga pengetahuan sains di Jawa Timur Park I dan Jenis – jenis binatang dari tiga kawasan di Taman Safari II Prigen. Kita bisa membandingkan teori di dalam buku dan yang sebenarnya.
Dikebun Raya Purwodadi sebaiknya lebih memperhatikan perawatan tanaman dan lebih diperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa tempat ini sangat cocok untuk tempat konservasi khususnya ilmu pengetahuan alam. Di jawa Timur park I sebaiknya lebih diutamakan ketertiban pengunjung, karena kebanyakan pengunjung adalah usia SD sampai dengan Perguruan Tinggi yang pada dasarnya memiliki rasa ingin tau yang tinggi.
































DAFTAR PUSTAKA