Kamis, 05 Juli 2012

Reptil


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Reptil tergolong hewan bertulang belakang (vertebrata). Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia adalah kelompok hewan darat yang sebenarnya, karena bernafas dengan paru-paru sepanjang hidupnya. Kulitnya memiliki lapisan bahan tanduk yang tebal. Mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik. Sisik mengandung protein keratin yang membuat kulit reptilia kedap air,sehingga membantu mencegah dehidrasi diudara kering. Sisik ada yang merupakan modifikasi dari epidermis juga mempunyai dermis, misalnya buaya. Kulit menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa ordo dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total maupun pengelupasan sebagian. Skeleton telah mengalami osifikasi sempurna
Reptil termasuk tetrapoda sehingga memiliki 4 buah tangkai atau kaki, tetapi ada pula di antara anggota-anggotanya yang tungkainya mereduksi dan menghilang sama sekali. Menghilangnya tungkai-tungkai itu merupakan ciri skunder, atau wujud adaptasi terhadap lingkungan. Reptil yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Semua Reptil bernafas dengan paru-paru dan terdapat 2 nostril (eksternal nares) di dekat ujung moncong yang di gunakan sebagai organ respirasi. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 anterium dan 2 ventrikel. Sekat antara ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan hewan berdarah dingin. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah sinar matahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada 2 tipe kloaka yang spesifik yaitu kloaka dengan celah melintang dan kloaka dengan celah membujur.
Semua reptil bergigi, perlekatan gigi – gigi itu ada yang acrodont, pleurodont, dan thecodont.  Alat pendengar, ada yang di lengkapi telinga luar dan ada yang tidak. Mata ada yang berkelopak dan dapat bergerak, ada pula yang kelopaknya tidak dapat bergerak serta berubah jadi bangunan transparan. Reptil jantan memiliki alat kelamin luar berupa sebuah penis atau satu pasang hemipenis. Embrio memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur pada waktu menetas. Telur berukuran besar, dengan banyak yolk, dilindungi lapisan berkapur tetapi lapisan pelindung bersifat lentur.
 Habitat dari Kelas Reptilia bermacam-macam ada yang hidup di akuatik, semi akuatik, dan terrestrial. Reeptil dibagi menjadi 4 ordo, di antaranya ordo Crocodylia, ordo Squamata, ordo Rinchochepalia, dan ordo Testudinata.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimanakah klasifikasi dan ciri dari ordo reptil?

C.     Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi dan ciri dari ordo reptil




































BAB II
PEMBAHASAN

Klasifikasi Reptil
Kelas Reptil dibedakan berdasarkan bentuk tengkoraknya dibedakan menjadi 4 ordo, yaitu:
1.      Ordo Crocodilia
Ordo Crocodilia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar diantara reptil lainnya. Kulit tebal, dan liat karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas membentuk perisai dermal, mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala besar berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan rahang atas yang kuat dengan gigi-gigi runcing bertipe gigi poliodont. Lidah tidak dapat dijulurkan. Mata kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya menyelam. Lubang telinga terdapat disebelah caudal mata tertutup oleh lipatan kulit. Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari 4 dan berselaput. Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput. Jantung buaya memiliki 4 ruang yaitu atrium kanan dan atrium kiri terbagi secara sempurna namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya memiliki foramen panizzae. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan berjemur di siang hari unutk menjaga suhu tubuhnya. Mereka melakukan aktivitas di malam hari misalnya berburu. Bersifat ovipar, betina membuat sarang dengan menggali lubang ditanah untuk menyimpan telur.
Ordo Crocodilia dibedakan menjadi 3 famili, yaitu:
a.       Famili Alligatoridae
Famili Alligatoridae memilki ciri-ciri bentuk moncongnya yang tumpul dengan geretan gigi pada rahang bawah tepat menancap pada gigi yang terdapat pada rongga pada deretan rahang atas sehingga pada saat moncongnya mengatup hanya pada deretan gigi pada rahang atasnya saja yang terlihat, dapat mencapai umur maksimal hingga 75 tahun. Tahan terhadap suhu rendah. Pada bagian punggung terdapat lempeng tulang dan di bagian ventral terdapat sisik dari bahan tanduk yang lebar berjumlah lebih dari 6 sisik. Famili ini terdiri dari 4 genus, yaitu
Genus Alligator, contoh speciesnya : Alligator mississippiensis, Alligator sinensis
Genus Caiman, contoh speciesnya : Caiman crocodiles, Caiman latirostis
Genus Melanoschus, contoh speciesnya : Melanosuchus niger
Genus Paleosuchus, contoh speciesnya : Paleosuchus palpbrosus, Paleosuchus trigonatus
b.      Famili Crocodylidae
Ciri-ciri famili Crocodyliae adalah moncongnya meruncing dengan bentuk yang hampir segitiga  dan pada saat mengatup, kedua deret giginya terlihat dengan jelas. Kedua tulang rusuk pada ruas tulang belakang pertama bagian leher terbuka lebar.

2.      Ordo Squamata
Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain tubuhnya di tutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik ini mengalami pergantian secara periodek yang di sebut molting. Organ kopulasi sepasang, anus berupa celah transfersal (melintang) bentuk dan susunan sisik-sisik di gunakan sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap.
Memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada subordo ophidia, amphisbaenia, dan beberapa spesies ordo lacertilia. Perkembangbiakan ovovivivar atau ovivar gengan fertilisasi internal
3.      Ordo Rinchochepalia
4.      Ordo Testudinata/ Chelonia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar