BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Reptil tergolong hewan bertulang belakang
(vertebrata). Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia adalah kelompok hewan darat
yang sebenarnya, karena bernafas dengan paru-paru sepanjang hidupnya. Kulitnya
memiliki lapisan bahan tanduk yang tebal. Mengalami modifikasi menjadi
sisik-sisik. Sisik mengandung protein keratin yang membuat kulit reptilia kedap
air,sehingga membantu mencegah dehidrasi diudara kering. Sisik ada yang
merupakan modifikasi dari epidermis juga mempunyai dermis, misalnya buaya.
Kulit menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa ordo dapat
mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total maupun
pengelupasan sebagian. Skeleton telah
mengalami osifikasi sempurna
Reptil termasuk tetrapoda sehingga memiliki 4 buah
tangkai atau kaki, tetapi ada pula di antara anggota-anggotanya yang tungkainya
mereduksi dan menghilang sama sekali. Menghilangnya tungkai-tungkai itu
merupakan ciri skunder, atau wujud adaptasi terhadap lingkungan. Reptil yang
tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau pentadactylus dan
setiap jarinya bercakar. Semua Reptil bernafas dengan paru-paru dan terdapat 2
nostril (eksternal nares) di dekat ujung moncong yang di gunakan sebagai organ
respirasi. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 anterium dan 2 ventrikel.
Sekat antara ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan
darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan hewan berdarah dingin.
Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur
di bawah sinar matahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka.
Ada 2 tipe kloaka yang spesifik yaitu kloaka dengan celah melintang dan kloaka
dengan celah membujur.
Semua reptil bergigi, perlekatan gigi – gigi itu ada
yang acrodont, pleurodont, dan thecodont.
Alat pendengar, ada yang di lengkapi telinga luar dan ada yang tidak.
Mata ada yang berkelopak dan dapat bergerak, ada pula yang kelopaknya tidak
dapat bergerak serta berubah jadi bangunan transparan. Reptil jantan memiliki
alat kelamin luar berupa sebuah penis atau satu pasang hemipenis. Embrio
memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur pada waktu menetas. Telur
berukuran besar, dengan banyak yolk, dilindungi lapisan berkapur tetapi lapisan
pelindung bersifat lentur.
Habitat dari
Kelas Reptilia bermacam-macam ada yang hidup di akuatik, semi akuatik, dan
terrestrial. Reeptil dibagi menjadi 4 ordo, di antaranya ordo Crocodylia, ordo
Squamata, ordo Rinchochepalia, dan ordo Testudinata.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah klasifikasi dan ciri dari ordo reptil?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi dan ciri dari ordo reptil
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi
Reptil
Kelas
Reptil dibedakan berdasarkan bentuk tengkoraknya dibedakan menjadi 4 ordo,
yaitu:
1. Ordo
Crocodilia
Ordo
Crocodilia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar diantara reptil
lainnya. Kulit tebal, dan liat karena mengandung kepingan tulang yang tersusun
berderet dan berlunas membentuk perisai dermal, mengandung sisik dari bahan
tanduk. Kepala besar berbentuk
piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan rahang atas yang kuat dengan gigi-gigi runcing bertipe gigi poliodont. Lidah tidak dapat dijulurkan. Mata
kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal
dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang
sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung
moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi
secara otomatis pada saat buaya menyelam. Lubang telinga terdapat disebelah
caudal mata tertutup oleh lipatan kulit. Ekor
panjang dan kuat. Tungkai
relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari 4 dan
berselaput. Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput. Jantung buaya memiliki 4
ruang yaitu atrium kanan dan atrium kiri terbagi secara sempurna
namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna yang
menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya memiliki foramen
panizzae. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan
berjemur di siang hari unutk menjaga suhu tubuhnya. Mereka melakukan aktivitas di malam hari misalnya berburu. Bersifat ovipar,
betina membuat sarang dengan menggali lubang ditanah untuk menyimpan telur.
Ordo Crocodilia
dibedakan menjadi 3 famili, yaitu:
a. Famili
Alligatoridae
Famili
Alligatoridae memilki ciri-ciri bentuk moncongnya
yang tumpul dengan geretan gigi pada rahang bawah tepat menancap pada gigi yang
terdapat pada rongga pada deretan rahang atas sehingga pada saat moncongnya
mengatup hanya pada deretan gigi pada rahang atasnya saja yang terlihat, dapat
mencapai umur maksimal hingga 75 tahun. Tahan terhadap suhu rendah. Pada bagian
punggung terdapat lempeng tulang dan di bagian ventral terdapat sisik dari
bahan tanduk yang lebar berjumlah lebih dari 6 sisik. Famili ini terdiri dari 4
genus, yaitu
Genus Alligator, contoh speciesnya
: Alligator mississippiensis, Alligator sinensis
Genus Caiman, contoh speciesnya :
Caiman crocodiles, Caiman latirostis
Genus Melanoschus, contoh
speciesnya : Melanosuchus niger
Genus Paleosuchus, contoh
speciesnya : Paleosuchus palpbrosus, Paleosuchus trigonatus
b. Famili
Crocodylidae
Ciri-ciri
famili Crocodyliae adalah moncongnya meruncing dengan bentuk yang hampir
segitiga dan pada saat mengatup, kedua
deret giginya terlihat dengan jelas. Kedua tulang rusuk pada ruas tulang
belakang pertama bagian leher terbuka lebar.
2. Ordo
Squamata
Adapun ciri-ciri umum anggota ordo
Squamata antara lain tubuhnya di tutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan
tanduk. Sisik ini mengalami pergantian secara periodek yang di sebut molting.
Organ kopulasi sepasang, anus berupa celah transfersal (melintang) bentuk dan
susunan sisik-sisik di gunakan sebagai dasar klasifikasi karena polanya
cenderung tetap.
Memiliki tulang kuadrat, memiliki
ekstrimitas kecuali pada subordo ophidia, amphisbaenia, dan beberapa spesies
ordo lacertilia. Perkembangbiakan ovovivivar atau ovivar gengan fertilisasi
internal
3. Ordo
Rinchochepalia
4. Ordo
Testudinata/ Chelonia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar