MAKALAH PANGAN DAN
KESEHATAN
VITAMIN
Dosen Pengampu : Dra.
Mei sulistyoningsih, M.Si.
Disusun Oleh :
Kelompok 2/5E Pend.
Biologi
1. Anis Nurna.Y ( )
2. Ihnim
Ratnawati (09320198)
3. Krismiadah ( )
4. Prisna
Novitaningrum (09320207)
5. Rafi
Rahmat. I ( 09320210 )
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
IKIP PGRI SEMARANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi,
bahkan sumber dari mana vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum
mengerti tentng Vitamin sering kali tidak memperhatikan pola makannya setiap
hari bagi mereka yang penting makan. Mereka tak menyadari akan bahaya
kekurangan serta kelebihan vitamin itu. Maka vitamin sangat berpengaruh pada
kesehatan seseorang karena bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin dampaknya
sangat merugikan manusia itu sendiri.
Vitamin adalah
sekelompok senyawaorganikamina berbobot molekul
kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang
sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi
(ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Vitamin ada 2 macam yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K) serta
vitamin yang larut dalam air ( B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki
peranan penting. Buah-buahan
dan sayuran
terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik
untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh
dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme
di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.
Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A
maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak
boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian vitamin?
2.
Bagaimanakah sejarah tentang
vitamin?
3.
Apa saja jenis vitamin,fungsi,
dan sumber vitamin diperoleh?
4.
Apa akibat dari kekurangan dan
kelebihan vitamin?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan
Rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini memilki tujuan sebagai berikut:
1.
Mengetahui pengertian vitamin.
2.
Mengetahui tentang sejarah
vitamin.
3.
Mengetahui jenis vitamin dan
sumber vitamin yang diperoleh.
4.
Mengetahui akibat dari
kekurangan dan kelebihan vitamin.
D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH
Penulisan
makalah ini di harapakan bermanfaat:
1. Bagi
mahasiswa
Menambah kajian dalam ilmu pangan dan
kesehatan sebagi calon guru profesional dalam proses belajar yang baik.
2. Bagi
FPMIPA
Sebagai suatu inspirasi baru dalam
pembelajaran pangan dan kesehatan
E.
SISTEMATIKA
PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakng masalah
B. Rumusan
masalah
C. Tujuan
penulisan
D. Manfaat
penulisan
E. Sistematika
penulisan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpula
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
VITAMIN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine,
vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalammetabolism setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh.Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita
yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atomnitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki
atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin
tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin,
asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).Walau memiliki peranan
yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K
dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.Oleh karena itu, tubuh memerlukan
asupan vitamin yang berasal dari makananyang kita konsumsi.Buah-buahan dan
sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut
sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui
suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di
dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini
tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan
vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka
metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh
B.
SEJARAH
VITAMIN
Vitamin merupakan suatu senyawa yang
telah lama dikenal oleh peradaban manusia.Sudah sejak ribuan tahun lalu,
manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan
efek kesehatan bagi tubuh.Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu
pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun
turut diperbaharui.Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era
penting.Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa
vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan.
1.
Era
penyembuhan empiris
Era pertama dimulai pada sekitar tahun
1500-1570 sebelum masehi. Pada masa itu, banyak ahli pengobatan dari berbagai
bangsa, seperti Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia, dan Arab, telah
menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang kemudian digunakan
untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini kemudian
diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Walau pada masa tersebut
ekstrak hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat
mengidentifikasi senyawa yang dapat menyembuhkan penyakit kerabunan
tersebut.Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era penyembuhan empiris
(berdasarkan pengalaman).Christiaan Eijkman, salah satu tokoh penting dalam
sejarah penemuan vitamin.
2.
Era
karakterisasi defisiensi
Perkembangan besar berikutnya mengenai
vitamin baru kembali muncul pada tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh
Lunin dan Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit
defisiensi pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua dari
lima garis besar sejarah vitamin di dunia. Penelitian mereka terfokus pada
pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu.Beberapa tahun
berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis
penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh
kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth factor). Pada tahun 1911,
seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir Funk berhasil mengisolasi
suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah peradangan saraf(neuritis)
untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif dari
sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada tahun
berikutnya.Pada saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk
mempublikasikan senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine
(vital dan amines). Pemberian nama amines pada senyawa vitamin ini karena
diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina (amine). Hal tersebut
kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan
akhiran huruf "e") pada tahun 1920.
3.
Masa
keemasan
Era ketiga sejarah vitamin terjadi beberapa
dekade berikutnya.Pada masa tersebut, terjadi banyak penemuan besar mengenai
vitamin itu sendiri, meliputi penemuan vitamin jenis baru, metode penapisan
yang diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin, dan síntesis vitamin
B12.Oleh karena hal tersebutlah, era ketiga dari garis besar sejarah vitamin
ini dikenal dengan masa keemasan (golden age). Banyak penelti yang mendapatkan
hadiah nobel atas penemuannya di bidang vitamin ini.Sir Walter N. Hawort
mendapatkan nobel di bidang kimia atas penemuan vitamin C pada tahun 1937.
Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl Peter Henrik Dam di bidang Fisiologi -
Pengobatan pada tahun 1943 atas penemuannya terhadap vitamin K. Fritz A Litmann
juga turut memenangkan nobel atas dedikasinya dibidang penelitian mengenai
penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh. Tadeus Reichstein,
seorang ahli kimia yang berhasil memproduksi vitamin C secara massal untuk
pertama kalinya dalam sejarah.
4.
Era
karakterisasi fungsi dan produksi
Era keempat ditandai dengan banyaknya
penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin di dalam tubuh, perannya dalam
makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin untuk pertama
kalinya dalam sejarah.Pada tahun 1930-an, para peneliti menemukan bahwa vitamin
B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”.Vitamin B2 ini sendiri diperoleh dari
ekstrak ragi.Melalui penelitian ini juga, kelompok vitamin B diketahui berperan
sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh manusia.Produksi masal vitamin
untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini.Dikomersilkan pertama kali oleh
Tadeus Reichstein pada tahun 1933, vitamin C telah dijual kepada masyarakat
luas dengan harga yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai.Vitamin
C yang juga dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak dipakai
sebagai suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas
hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang Fisiologi –
Pengobatan pada tahun 1950.
5.
Era
penemuan nilai kesehatan vitamin
Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya
setelah era vitamin keempat, perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa
vitamin keera berikutnya, yaitu era kelima dimana banyak ditemukan nilai
kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru mengenai fungsi biokimia
vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf Altschul
menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
darah.Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu
sendiri maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.
C.
MACAM
VITAMIN
Secara garis besar, vitamin dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan
vitamin yang larut dalam lemak.Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air,
yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat
larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam
jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan
dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam
lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit
dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan
dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan
segera dibuang tubuh bersamaurin.Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan
asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin yang larut dalam lemak:
1.
Vitamin
A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama
retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan
yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun
pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak
oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak
mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang
berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah
dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
2.
Vitamin
D
Vitamin D juga merupakan salah satu
jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan,
telur, susu, serta produk olahannya, sepertikeju. Bagian tubuh yang paling
banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang.Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi
vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
3.
Vitamin
E
Vitamin E berperan dalam menjaga
kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata,
sel darah merah hingga hati.Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi
paru-paru manusia dari polusi udara.Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja
vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawaantioksidan alami.Vitamin E banyak
ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
4.
Vitamin
K
Vitamin K banyak berperan dalam
pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka.Selain itu,
vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat.Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin
K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh. Sel darah merah, terbentuk
sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat.
Vitamin yang larut dalam air:
1.
Vitamin
C
Vitamin C (asam askorbat) banyak
memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita.Di dalam tubuh, vitamin C juga
berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.Vitamin
C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal
bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.Terkait dengan sifatnya yang mampu
menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam
tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker,
dapat diturunkan.Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan
struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot.Vitamin ini juga
berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.Melalui mekanisme inilah
vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai
jenis penyakit.Sumber vitamin C buah jeruk, tomat, arbei, kangkung, kentang,
cabai hijau, selada hijau, jambu biji.
2.
Vitamin
B
Secara umum, golongan vitamin B berperan
penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi
saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu
sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi.Beberapa jenis vitamin yang tergolong
dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
(eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan
sayur-sayuran hijau.
3.
Vitamin
B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan
nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting
dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi
energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,
vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein danlemak. Sumber vitamin
B1berasal dari jantung, hati, ginjal,
ber, ragi, gandum, kedelai, susu, kacang tanah dan kacang-kacangan.
4.
Vitamin
B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan
penting dalam metabolisme di tubuh manusia.Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan
sebagai salah satu kompenen koenzimflavin mononukleotida (flavin
mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide,
FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul
steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai
organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.Sumber vitamin B2 banyak ditemukan
pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
5.
Vitamin
B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah
niasin.Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak, danprotein. Di dalam tubuh, vitamin B3
memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi,
penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat
dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.Vitamin B3 termasuk salah satu jenis
vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal,
daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya
yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan
kentang manis.
6.
Vitamin
B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak
terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh.Hal ini menyebabkan vitamin B5
berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan
nutrisi makanan, terutama lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa
asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.Vitamin B5 dapat
ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu,
ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
7.
Vitamin
B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan
istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh.
Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh
untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid
dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolismenutrisi
dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen
atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu
jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam
beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan
8.
Vitamin
B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin
merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak
ditemukan pada tanaman.Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami
gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk
dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel
saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.Telur,
hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
vitamin B12.
Fungsi vitamin secara umum:
Vitamin
berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy, pertumbuhan, dan
pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim.Sebagian besar koenzim
terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan
protein.Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis belum diketahui dengan
pasti.Konstribusi suatu makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari –
hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula terdapat dalam makanan
tersebut, jumlah yang rusak pada saaat panen atau penyembelihan, penyimpanan,
pemrosesan dan pemasakan. Pada saat dan penyimpanan sejumlah vitamin akan
hilang, bergantung pada suhu, penyingkapan terhadap udara dan matahari, serta
lama disimpan akan semakin banyak vitamin yang hilang.
D.
Pengaruh kelebihan dan kekurangan
vitamin:
Kekurangan dan kelebihan Vitamin
yang larut dalam lemak :
Jenis Vitamin
|
Kekurangan
|
Kelebihan
|
Vitamin A
|
kekurangan vitamin A
menyebabkan buta senja, pertumbuhan terhambat, kulit terganggu.
|
menyebabkan urine
berwarna kuning, kulit, muka,dan telapak tangan tangan kelihatan kuning.
Menurunkan efesiensi penggunaan vitamin E. gejala keracunan terjadi bila
mengkonsumsi vitamin A berlebihan. Pengaruh negatif keracunan vitamin A
antara lain cepat lelah, berkurang nafsu makan, sakit kepala, muntah,
kerontokan rambut, kulit kering, nyeri tulang dan pembesaran hati.
|
Vitamin D
|
kekurangan vitamin D
menyebabkan rakhitis pada anak.
Bila kadar vitamin D
rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana
betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah
mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya
adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara
berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan
pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu
kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang..
|
kelebihan
vitamin D berpengaruh negatif pada kesehatan dan menimbulkan keracunan,
kususnya bagi anak-anak. Kelebihan vitamin D menyebabkan kadar kalsium pada
darah dan urin meningkat. Pengerasan otot, dan ginjal pada gilirannya dapat
menyebabkan gangguan ginjal dan hipernensi.
Kelebihan
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan,
muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan
|
kekurangan
vitamin E menyebabkan anemia.
kekurangan
vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara
lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan.
|
kelebihan
vitamin E dapat menggangu vitamin D dan K, menurunkan kerja kelenjar tiroid.
Dalam jangka panjang, konsumsi mega dosis suplemen vitamin E dan A sintesis
diduga kuat akan menurunkan imunitas tubuh dan memicu pertumbuhan sel-sel
tumor.
|
|
Vitamin K
|
kekurangan vitamin K
menyebabkan hipotrombinemia dengan akibat masa pembekuan panjang. Pendarahan
yang tidak dapat diatasi pada bayi yang baru lahir.
|
pada ibu-ibu hamil
yang mengkonsumsi suplemen vitamin K sintesis berlebihan cenderung melahirkan
bayi yang mengalami gangguan hati.
|
Kekurangan dan kelebihan Vitamin
larut dalam air :
Jenis Vitamin
|
Kekurangan
|
Kelebihan
|
Vitamin C
|
Kekurangan vitamin C dapat
menyebabkan pendarahan, gigi rontok, luka pada gusi, luka sukar sembuh,
tulang mudah patah. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.
|
kelebihan vitamin C
memicu pembentukan batu ginjal, hal tersebut didasarkan pada tingginya kandungan
asam urat pada urine orang yang mengkonsumsi vitamin C lebih dari 400
mg/hari. Kelebihan vitamin C juga berakibat pada peningkatan penyerapan
berbagai mineral, termasuk mineral yang menjadi racun bagi tubuh seperti
merkuri.
|
Vitamin B1
|
Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
defisiensi vitamin
B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan
bersisik.
|
Vitamin B kompleks,
kelebihan vitamin B juga dikeluarkan melalui urine dan dapat mengganggu
fungsi ginjal. Meningkatkan kerja organ dan system metabolism tubuh yang
terlibat dalam proses produksi energy dan cenderung meningkatkan glukosa
darah dan radikal bebas. Kelebihan vitamin B3 dapat menyebabkan peningkatan
penggunaan glikogen otot, kulit panas dan gatal, gangguan denyut jantung,
gangguan ginjal dan diabetes. Kelebihan vitamin B6 dapat mengganggu system
saraf, seperti pada ujung jari tangan dan kaki. Bila terjadi defisiensi
vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan
bersisik.
|
Vitamin B2
|
Defisiensinya dapat
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering,
bibir pecah-pecah, dan sariawan.
|
Keilosis, dermatitis,
seboroika pada muka, lidah magenta, gangguan fungsional, dan organic pada
mata.
|
Vitamin B5
|
Seperti halnya
vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah
dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot
serta kesulitan untuk tidur.
|
|
Vitamin B6
|
Kekurangan vitamin
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan
insomnia.
|
|
Vitamin B12
|
Kekurangan vitamin
ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi
kulit.
|
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian makalah ini,
dapat disimpulkan :
Ø Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A,
C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin
B6, vitamin B12, dan folat).
Ø vitamin dapat dibagi menjadi 5 era penting. Disetiap era tersebut,
terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa vitamin ini yang diakibatkan oleh
adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Ø Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok
besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin
yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di
dalam hati.vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit
dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Ø Kekurangan dan kelebihan Vitamin yang larut dalam lemak ada baik dan
buruknya tergantung konsumsi.
B.
Saran
v
Dengan makalah ini pembaca
diharapkan dapat lebih mengerti tentang Vitamin baik dari sumber, fungsi serta
manfaatnya.
v Semoga pembaca mengetahui bahaya
kekurangan serta kelebihan Vitamin bagi tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Yuniastuti,
ari.2008.GIZI DAN KESEHATAN.Graha
Ilmu : Yogyakarta.
Almatsier,sunita.2009.PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
MAKALAH PANGAN DAN
KESEHATAN
VITAMIN
Dosen Pengampu : Dra.
Mei sulistyoningsih, M.Si.
Disusun Oleh :
Kelompok 2/5E Pend.
Biologi
1. Anis Nurna.Y ( )
2. Ihnim
Ratnawati (09320198)
3. Krismiadah ( )
4. Prisna
Novitaningrum (09320207)
5. Rafi
Rahmat. I ( 09320210 )
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
IKIP PGRI SEMARANG
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar